Permintaan Hewan Kurban Sapi di Gresik Meningkat

ft kurbanGresik, Bhirawa
Permintaan sapi  kurban tahun ini meningkat drastis. Ini seiring berubahnya trend masyarakat Gresik kini lebih memilih kurban sapi dari pada kambing. Hal ini disampaikan Kabid Peternakan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kab Gresik, Nunung Dyah S, Selasa (23/9) kemarin.
Meningkatnya permintaan kurban ternak sapi ini, tentu saja membuat harga sapi pada beberapa hari terakhir cenderung naik. Bila pada sepekan sebelumnya harga sapi di pasar hewan Balongpanggang berkisar antara Rp38.500 sampai Rp40.000 per kg daging hidup, kini harga itu sudah mencapai Rp45.000.
Bahkan, sesuai pemantauan staf Dinas Peternakan, harga sapi di sekitar pasar hewan kurban di area Jl Panglima Sudirman, Gresik ada yang mencapai Rp30 juta dengan perkiraan berat 600 hingga 700 kg. Sedangkan yang seberat 300 hingga 350 kg harganya mencapai Rp18 juta. ”Kami tak bisa memperkirakan hingga saat mendekati Hari Raya Kurban nanti, bisa saja naik atau bahkan turun,” ungkap Nunung.
Dibanding tahun lalu, area penjualan ternak kurban di Gresik semakin berkurang. Hal ini karena lahan yang sebelumnya dipakai sebagai area berjualan saat ini sudah beralih fungsi untuk bangunan. Pengurangan itu terjadi di sekitar Petrokimia Gresik, area Gresik Kota Baru dan bahkan beberapa tempat yang lain juga banyak tanah kosong yang sebelumnya digunakan untuk berjualan ternak kurban kini tak ada lagi.
Beberapa pedagang ternak pernah datang ke Dinas Peternakan minta  ada areal khusus disekitar Kota Gresik sebagai pusat penjualan hewan kurban. ”Kami memandang usulan ini bagus, karena bagi kami hal ini akan memudahkan tugas pemantauan utamanya pemantauan kesehatan hewan. Serta yang lebih penting lagi ada keseragaman harga,” kata Nunung .
Sedangkan, petugas peternakan Kab Gresik akan melakukan pemeriksaan mulai 29 September 2014 hingga 4 Oktober 2014. Pemeriksaan akan dibagi pada empat wilayah, yaitu wilayah I sekitar Petrokimia dan Giri dengan koordinator drh. Lenny S. Wilayah II meliputi GKB, Bunder sampai Suci dengan koordinator drh Herman S. Wilayah III meliputi area Tlogopojok, Romo Manyar sampai Sembayat dengan koordinator drh Sutrisna. Sedangkan di Wilayah IV meliputi Panglima Sudirman, Pasar Senggol dan sekitar PLTU dengan koordinator drh Devi K. Untuk wilayah lain di kecamatan, petugas peternakan kecamatan masing-masing bertanggung jawab atas kesehatan hewan kurban diwilayahnya.
Terkait pemeriksaan yang akan dilakukan, menutut Nunung ada 2 tahap pemeriksaan yang dilakukan, yaitu pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan sebelum hewan disembelih. Selanjutnya pemeriksaan post mortem. ”Pemeriksaan ini dilaksanakan saat penyembelihan hewan kurban. Petugas memeriksa kesehatan daging serta organ jerohan. Dari hasil pemeriksaan itu dapat diketahui akan kelayakan daging hewan kurban,” pungkas Nunung. [eri]

Keterangan Foto : Petugas dari Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. [kerin ikanto/bhirawa]

Tags: