Permintaan Kiriman Air Bersih Masih Tinggi

Blitar, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jatim, mengakui hingga kini permintaan air bersih di daerah yang rawan kekeringan di kabupaten ini masih cukup tinggi sehingga petugas mengirimkan air hampir setiap hari.
“Setiap hari kami kirim air bersih dengan lokasi yang ganti-ganti. Permintaan juga banyak,” kata Petugas Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Blitar Halim di Blitar, Senin (27/8).
Ia mengatakan, permintaan pengiriman air bersih itu menjadi hal yang rutin setiap kali kemarau tiba. Sejumlah daerah di Kabupaten Blitar, sering mengalami kesulitan air, sehingga warga harus mengandalkan kiriman air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Beberapa daerah itu misalnya di Kecamatan Wates, Binangun, Panggungrejo, Bakung dan Wonotirto. Di daerah tersebut kondisi geografisnya banyak di perbukitan, sehingga saat kemarau air sulit didapat.
Halim menambahkan, hingga kini sudah sebanyak 16 desa yang sudah dikirim air bersih. Proses pengiriman air sejak pertengahan Juli 2018 hingga sekarang. Jumlah desa itu masih belum menjangkau seluruh desa di kecamatan-kecamatan yang kekurangan air bersih tersebut.
Ia mengaku, salah satu kendala pengiriman air masih terkendala karena jumlah armada yang terbatas. Hingga kini, BPBD Kabupaten Blitar masih mempunyai dua truk tangki untuk keperluan pengiriman air, padahal dalam sehari jumlah permintaan dari desa yang kekurangan air relatif banyak.
“Untuk armada, kami mempunyai dua truk tangki saja. Namun, kadang ada pengiriman dari lembaga lain, misalnya PMI. Mereka juga selalu koordinasi dengan kami, ketika henda mengirimkan air, sehingga proses pengiriman bisa lebih merata,” ujarnya.
Ia mencontohkan, untuk pengiriman pada Senin hari ini dilakukan di Desa Tugurejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Di tempat itu, ada tiga RT yang menjadi lokasi tujuan distribusi air, yakni di RT 07/02 dan RT 08/02 Dusun Tugurejo, serta RT 29/6 Dusun Wonosari. Terdapat 80 KK yang tinggal di daerah tersebut yang terdiri dari 320 jiwa.
Pihaknya belum mengetahui dengan pasti, kapan kemarau ini akan berakhir, sehingga warga menjadi lebih mudah mendapatkan air bersih. Namun, dari BMKG memberikan informasi kemarau akan berlangsung hingga sekitar awal Oktober 2018.
“Kekeringan ini dimungkinkan berlangsung hingga akhir September atau awal Oktober. Selama itu, jika ada permintaan untuk pengiriman air, kami tetap melakukan,” kata Halim. [ant]

Tags: