Permintaan Meningkat, Pendonor Plasma Konvalesen Kurang Peminat

Penggerak donor darah dari Kecamatan Krembangan Surabaya saat menerima penghargaan dari Wakil Ketua I PMI Surabaya, Ir TriSiswanto MM di UDD PMI Kota Surabaya, Senin (30/11). [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien yang sembuh dari infeksi virus corona dianggap berpotensi menjadi terapi yang aman untuk pasien Covid-19. Namun mencari pendonor tersebut tidaklah mudah meskipun permintaan donor plasma konvalesen terus meningkat.

Kepala Bidang Pelayanan dan Humas PMI Kota Surabaya, dr Martono Adi usai memberikan penghargaan kepada penggerak donor darah dan media massa di UDD PMI Kota Surabaya, Senin (30/11) kemarin mengungkapkan pendonor plasma konvalesen harus menjalani tes kesehatan yang ketat.

“Pendonor plasma konvalesen memang banyak, namun yang lolos uji hanya beberapa saja. Seperti yang terjadi di Radio Suara Surabaya, ada 20 pendonor yang lolos hanya lima pendonor. Dan itu semuanya tergantung dari antibodi dari masing-masing pendonor,” jelasnya.

dr Martono menambahkan semakin lama pasien Covid-19 diisolasi maka semakin baik untuk pembentukan antibodinya. “Rata-rata yang lolos donor plasma konvalesen merupakan pasien yang terisolasi lebih lama sekitar tiga mingguan, berbeda dengan yang diisolasi hanya empat hari saja. Jadi semuanya tergantung dari antibodi masing-masing pendonor yang pernah menderita Covid-19,” katanya.

Sementara itu permintaan plasma konvalesen terus mengalami peningkatan setiap harinya. “Setiap harinya, permintaan plasma konvalesen mencapai 50 kantong dan itu pun tidak bisa kami penuhi sebanyak itu. Sehingga permintaannya semakin hari semakin banyak,” ujarnya.

Untuk itu dr Martono berharap bagi penderita Covid-19 yang sudah sembuh bisa mendonorkan plasma konvalesen miliknya. “Syaratnya mudah cukup surat keterangan sembuh Covid-19 dan selanjutnya akan kami lakukan tes interaktif bodinya,” tandas dr Martono.

Wakil Ketua I PMI Surabaya, Ir Tri Siswanto MM mengatakan sosialisasi sudah dilakukan oleh PMI Kota Surabaya, baik di instansi maupun di rumah sakit. “Kami sudah melakukan sosialisasi ke rumah sakit untuk penderita Covid, namun itu juga tergantung dari pasien apakah mau mendonor atau tidak dan kami tidak bisa memaksa,” pungkasnya.

PMI Kota Surabaya pun juga melakukan sosialisasi melalui media massa dan media elektronik juga membuat youtube. Hanya pendonor plasma konvalesen ini memang tidak mudah untuk seleksinya. “Pernah datang lima pendonor ternyata tidak lulus semua seleksinya, ini juga ada 100 pegawai Pelindo yang donor dan lolos hanya 15 pendonor saja sedangkan kebutuhannya sangat banyak,” terang Tri.[riq]

Tags: