Permintaan Paspor di Probolinggo Tinggi, Dua Setengah Bulan Cetak Seribu Paspor

Pelayanan paspor di UKK kabupaten Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Kebutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo dalam pelayanan paspor ternyata cukup tinggi. Terbukti, dalam waktu 2,5 bulan saja, sebanyak seribu paspor telah tercetak di kantor UKK (unit kerja keimigrasian) Kabupaten Probolinggo di Dringu.
Kepala Kantor UKK Kabupaten Probolinggo, Syahrul M. Yaman, Senin 27/1/2020 mengatakan, partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan UKK Kabupaten Probolinggo, luar biasa. Terbukti, jumlah pemohon pengurusan paspor di UKK, cukup tinggi. Dalam waktu sekitar 2,5 bulan pasca-launching UKK, sudah seribu blangko paspor yang dicetak. “Pemohon yang datang lebih dari seribu orang. Sampai sekarang, total ada seribu blangko paspor yang telah habis dicetak,” katanya.
Syahrul mengungkapkan, dari seribu paspor yang telah dicetak, didominasi pengurusan paspor untuk keperluan ibadah umrah dan haji. Yaitu sekitar 80 persennya. Sedangkan sisanya, keperluan pergi keluar negeri untuk bekerja atau mandiri. “Alhamdulillah, masyarakat yang hendak ibadah umrah atau haji, khususnya dari Kabupaten Probolinggo, cukup tinggi pengurusan paspornya,” ungkapnya.
Pemohon pengurusan paspor itu tidak hanya dari Kabupaten Probolinggo. Ada juga warga luar Kabupaten Probolinggo yang datang mengurus paspor. Karena, pendaftaran antrean pengurusan paspor juga bisa via online, tiap hari Jumat. Sehingga, masyarakat luar Kabupaten Probolinggo, lebih banyak daftar antrean via online lebih dulu, tuturnya.
“Sejak mulai resmi dibuka atau di-launching, ada 702 pemohon pengurusan paspor baru, sebanyak 293 pengurusan perpanjangan paspor dan empat pengurusan paspor rusak. Alhamdulillah, tingkat masyarakat dalam pengurusan paspor cukup tinggi,” paparnya.
Syahrul menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Termasuk, penerapan tarif biaya pengurusan paspor sesuai ketentuan. Tidak ada pengurusan paspor lewat jasa atau calo.
“Kami hanya perbolehkan pemohon pengurusan paspor yang masuk ke ruangan antre kantor UKK. Selain itu, tidak diperbolehkan, meski alasan pendampingan sekalipun,” tegasnya.Dua Setengah Bulan Kantor UKK Cetak 1000 Paspor
Unit Kerja Keimigrasian (UKK) Kabupaten Probolinggo resmi beroperasi pada Rabu, 27 November 2019. Pemberian layanan keimigrasian juga telah diujicobakan. UKK ini merupakan kepanjangan tangan dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang. Berlokasi di Mall Pelayanan Publik (MPP), eks kantor Pemkab Probolinggo di Dringu, UKK telah diresmikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Ronny F Sompie, tandasnya.
Dengan rasa bangga dan haru campur jadi satu, salah satu cita-cita masyarakat Kabupaten Probolinggo. Alhamdulillah dapat kita wujudkan, nyatanya apa yang dikatakan menjadi kenyataan, warga membludak melakukan pengurusan paspor,” kata Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.
Dengan begitu, warga Kabupaten Probolinggo tak perlu ke Jember, Malang, dan Surabaya untuk mengurus Paspor. Bahkan sebaliknya, dengan adanya UKK di Kabupaten Probolinggo juga bisa dimanfaatkan oleh warga di daerah lain.
Terbukti selama ujicoba dua pekan terakhir hingga beroperasinya saat ini sudah 2,5 bulan, sedikitnya 1000 pemohon paspor melakukannya di UKK Probolinggo. “Tidak hanya berasal dari masyarakat Kabupaten Probolinggo, melainkan dari luar daerah juga. Ada dari Sulawesi, Bali, Lumajang, Bondowoso dan Madura, ujar istri Hasan Aminuddin itu.
Di Jawa Timur hanya ada 9 kantor imigrasi. Melayani 38 kabupaten/kota yang ada. Kehadiran UKK di MPP Kabupaten Probolinggo, diyakini cukup membantu. Meringankan beban pelayanan pada kantor imigrasi yang ada. Maupun Unit Layanan Publik dan UKK lainnya.
Dimana di Jawa Timur sudah ada tiga UKK. Salah satunya di Kabupaten Probolinggo ini. Kami sangat berterima kasih, pada masyarakat dan pemerintah daerah. Yang mau berperan aktif dalam mewujudkan UKK ini,” tambah Syahrul.(Wap)

Tags: