Permudah Akses Vaksinasi Warga Kabupaten Probolinggo, Tambah Jenis Vaksin

Penuhi target vaksinasi di kab Probolinggo terus di genjot.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

13 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Masuk Zona Hijau Covid-19

Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Probolinggo terus digenjot. Berbagai upaya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses vaksinasi terus dikembangkan. Jenis vaksinasi yang diberikan kepada masyarakat umum juga bertambah. Ada Moderna dan Pfizer. Digenjotnya vaksinasi maka 13 kecamatan di kabupaten Probolinggo masuk zona hijau covid-19.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo terus mempermudah akses layanan vaksinasi. Berbagai terobosan melalui puskesmas terus dikembangkan. Tujuannya, untuk meningkatkan capaian vaksinasi, sehingga target pembentukan herd immunity segera terealisasi. Termasuk untuk menurunkan level PPKM Kabupaten Probolinggo.

Selain melakukan terobosan, Dinkes juga menambah jenis vaksin. Kini ada dua jenis vaksin baru yang mulai disuntikkan kepada masyarakat umum. Moderna dan Pfizer. Namun, vaksin ini bukan untuk booster atau dosis ketiga. Melainkan diberikan bagi masyarakat yang belum pernah divaksin.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica, Kamis (28/10) mengatakan, sejauh ini vaksin yang digunakan di Kabupaten Probolinggo terdiri atas 5 jenis. Yakni, Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. Masyarakat tidak perlu pilih-pilih jenis vaksin. Meski ada beberapa jenis vaksin yang sensitif terhadap varian baru.

“Pada intinya, vaksinasi itu harus diulang. Artinya, harus mendapatkan dosis 1 dan dosis 2. Kemudian yang perlu diperhatikan untuk dosis 1 dan 2 flatporm yang digunakan harus sama. Agar antibodi yang terbentuk maksimal. Misalnya dosis satu pakai Moderna, dosis dua juga harus Moderna,” katanya.

Salah satu puskesmas yang sudah memakai vaksin jenis Moderna dan Pfizer adalah Puskesmas Tegalsiwalan. Moderna diberikan kepada masyarakat umum sejak Kamis (21/10). Sebelumnya, Moderna hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagi booster atau dosis ketiga.

“Moderna kami berikan kepada masyarakat umum usia 18 tahun ke atas yang memang belum pernah divaksin. Kami berikan untuk dosis 1 dan dosis 2. Alhamdulillah, tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang serius. Kami juga sudah menggunakan Pfizer untuk 12 tahun ke atas,” ujar Kepala Puskesmas Tegalsiwalan Arif Eko Trilianto, S.KM.

Arif menambahkan, sejauh ini pihaknya juga terus berinovasi untuk mendukung percepatan vaksinasi di Kabupaten Probolinggo. Pertama, ada Semarak Desa Vaksin Dusun (Serdadu) berupa lomba vaksin antardusun. Melalui inovasi ini, selama tiga minggu capaian vaksinasi di Puskesmas Tegalsiwalan naik 15 persen.

“Yang kedua, kami menggelar Gebyar Vaksin Forkopimka. Dalam kegiatan ini, yang bergerak Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dibantu perangkat desa untuk memobilisasi sasaran. Seperti sebelumnya, sasarannya diambil per dusun. Tujuan inovasi ini untuk mendekatkan akses layanan vaksinasi dan pemerataan vaksinasi di tingkat dusun,” jelasnya.

Vaksin Pfizer juga sudah digunakan Puskesmas Wonomerto. Jenis ini diberikan kepada masyarakat sejak beberapa hari terakhir. Sasarannya warga berusia 12 tahun ke atas. “Sama dengan Sinovac, jadi bisa diberikan kepada sasaran usia 12 tahun ke atas,” ujar Kepala Puskesmas Wonomerto dr. Agus Cipto Santoso.

Agus mengatakan, seperti puskesmas lainnya, pihaknya juga melakukan sejumlah terobosan dalam mendukung percepatan vaksinasi. Salah satunya melakukan sweeping sasaran door to door ke rumah-rumah warga.

“Sekarang untuk sweeping lebih memungkinkan, karena sudah ada vial yang berisi dosis dalam jumlah kecil. Misalnya, Sinovac yang tersedia satu dosis dan dua dosis dalam satu vial. Kemudian, ada Pfizer 6 dosis dalam satu vial. Jadi, lebih mudah dan efisien ketika turun ke lapangan,” katanya.

Menurutnya, sejauh ini kendala dalam percepatan capaian vaksinasi bukan hanya karena masyarakat takut divaksin. Namun, karena adanya kesibukan pekerjaan. Sehingga sweeping ke rumah-rumah lebih efektif.

“Buktinya, setelah kami datangi ke rumahnya, mereka mau divaksin. Untuk sasaran yang memiliki kesibukan ini, kami juga akan memakai sistem janjian. Misalnya, di luar jam kerja. Bisa malam maupun hari Minggu, nanti akan kami layani. Agar capaian vaksinasi ini terus meningkat,” jelas Agus.

Satgas Penanganan covid-19 Kabupaten Probolinggo mencatat sebanyak 13 kecamatan dari total 24 kecamatan di wilayahnya masuk zona hijau atau risiko rendah penyebaran covid-19, per 28 Oktober 2021. “Kecamatan yang masuk zona hijau yakni Kecamatan Sukapura, Lumbang, Sumber, Kuripan, Wonomerto, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Dringu, Pajarakan, Krejengan, Gading, Krucil dan Paiton,” kata dr. Dewi Vironica.

Dijelaskannya, ada 11 kecamatan yang risiko sedang penyebaran virus Corona atau masuk zona kuning, karena masih ada pasien yang menjalani perawatan dan isolasi mandiri. “Hari ini ada penambahan tiga kasus covid-19 yang tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih dan Besuk masing-masing sebanyak 1 kasus, sehingga total warga Probolinggo yang terkonfirmasi positif sebanyak 7.166 kasus,” tuturnya.

Dari 7.166 kasus covid-19, lanjut dia, terdapat sebanyak 15 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi, kemudian total 6.657 kasus sembuh dan 494 kasus meninggal dunia. “Hari ini juga ada tiga kasus sembuh baru di Kecamatan Wonomerto, Banyuanyar dan Leces masing-masing sebanyak 1 kasus, sedangkan kasus kematian tidak ada penambahan,” katanya.

Ia mengatakan total kasus kematian secara kumulatif yang ada di Kabupaten Probolinggo mencapai 492 kasus dan jumlah kasus kematian tertinggi di Kabupaten Probolinggo berada di Kecamatan Kraksaan mencapai 67 kasus.

Dewi menjelaskan jumlah perkembangan konfirmasi aktif terbesar kecamatan di Kabupaten Probolinggo di antaranya Kecamatan Maron mencapai tiga kasus, Kecamatan Tongas dan Bantaran masing-masing mencapai dua kasus, serta Kecamatan Leces, Tiris, Pakuniran, Kotaanyar, Besuk, Kraksaan, Gending dan Sumberasih masing-masing satu kasus. Sedangkan untuk jumlah kasus suspek (ODP dan PDP masih dirawat) di Kabupaten Probolinggo hingga Rabu tercatat tiga kasus dan kasus discarded (sembuh dari kasus suspect) sebanyak 889 kasus.[wap]

Tags: