Pernikahan Dini Masih Marak di Jatim

Dwi Listyawardani

Dwi Listyawardani

Surabaya, Bhirawa
Stopper: Berdasar data 2015 ,remaja Jatim yang menikah dini ada di angka 53/ 1.000 atau ada 53 remaja menikah setiap 1000 anak.  Angka rata-rata nasional adalah 48/1.000.
Pernikahan di usia muda marak terjadi di Jatim akhir-akhir ini. Rata-rata penyebabnya akibat pergaulan bebas. Menurut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim Dwi Listyawardani, pengajuan dispensasi untuk menikah semakin meningkat di Jatim, utamanya terjadi pada pengantin perempuan yang berusia dibawah 16 tahun.
Menurut Listyawardani, pengajuan dispensasi untuk menikah semakin meningkat di Jatim, utamanya terjadi pada pengantin perempuan yang berusia dibawah 16 tahun. Karena itu, BKKBN berupaya mensosialisasikan pentingnya peningkatan usia pernikahan kepada kalangan remaja di tahun 2016 ini.
“Tahun ini kita akan gencarkan lakukan sosialisasi terutama pada kalangan remaja dan pesantren,” jelasnya.
Menurutnya, berdasar data 2015 ,remaja Jatim yang menikah dini ada di angka 53/ 1.000 atau ada 53 remaja menikah setiap 1000 anak.  Perempuan yang biasa disapa Dani ini menyatakan angka rata-rata nasional adalah 48/1.000. “Masih terbilang tinggi, tapi kami tetap berupaya untuk menekan,” kata Dani.
Wilayah Jatim yang termasuk tinggi ada di sekitar Tapal Kuda dan pesisir Pantura. Dani menuturkan faktor budaya masih menjadi alasan utama para remaja Jatim menikah di usia yang belum matang.
“Masih ada orangtua yang menjodohkan anak-anaknya. Namun, hal itu mulai tersaingi oleh pergaulan bebas,” sambungnya.
Kendati angka pernikahan dini tinggi, angka fertility rate (FR) cukup rendah, bahkan di bawah angka rata-rata nasional. FR Jatim ada di angka 2,07 sementara angka nasional 2,4. Hal ini berarti para pasangan suami-isteri di Jatim sudah aware untuk mengontrol kelahiran anak.
“Kesadaran merencanakan keluarga para pasangan di Jatim sudah terbangun. Ini kami apresiasi dan terus lanjutkan,” ujarnya
Sementara itu, BKKBN Pusat menyebutkan dari hasil riset sekitar 3.000 remaja perempuan usia 17-24 tahun yang menjadi responden, 20 % lebih remaja tersebut mengalami kehamilan dan melahirkan anak sebelum menikah. Sedangkan sekitar 38 % remaja diantaranya mengalami kehamilan sebelum menikah dan melahirkan anak setelah menikah. [dna]

Rate this article!
Tags: