Perpanjang Inpassing Perbanyak Jumlah Pustakawan

Sekdaprov Jatim Dr Heru Tjahjono menyapa perwakilan pustakawan dari sejumlah negara pada pembukaan Kongres XIV Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Selasa (9/10) malam

Surabaya, Bhirawa
Keterbatasan jumlah pustakawan di Jatim menjadi problem yang hingga kini belum terjawab. Dari sekitar tiga ribu tenaga pustakwan di Indonesia, Jatim hanya memiliki pustakawan sebanyak 285 orang. Karena itu, upaya untuk menambah tenaga fungsional pustakawan ini terus dilakukan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Dr Abdul Hamid mengungkapkan, pemerintah telah melakukan upaya yang baik dalam menambah jumlah pustakawan. Yakni dengan memberlakukan inpassing yang diperpanjang hingga 2021 mendatang.
“Sekarang ini kan ada 285 pustakawan, saya berharap segera menjadi 286 pustakawan karena saya termasuk orang yang sangat tertarik untuk menjadi pustakawan,” tutur Hamid di sela pembukaan Kongres XIV Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dan Seminar Ilmiah Tahun 2018 di Hotel Bumi Surabaya, Selasa (9/10) malam.
Menurut Hamid, jumlah pustakawan di Jatim diharapkan dapat meningkat hingga dua kali lipat dari jumlah yang saat ini. Salah satunya melalui program inpassing. Dengan inpassing tersebut, jika ada PNS yang sudah golongan IV-C ketika mengikuti inpassing dengan proses yang ada, dia langsung menjadi pustakawan ahli utama dengan golongan IV-D.
Inpassing ini bisa diikuti dari segala bidang, bukan hanya sejarahwan, tapi teknokrat lain juga bisa masuk. Misal, pusatakawan yang ahli di bidang dalam konservasi sumber daya alam, ahli di bidang air, “Kalau ada orang bertanya debit air di Jatim harus bisa menjawab. Karena dia adalah resources, sumber informasi,” tutur Hamid.
Kendati demikian, Hamid berharap inpassing diikuti oleh orang-orang yang memiliki kompeten. Tidak hanya menjadikan inpassing untuk memperpanjang batas usia pensiun saja. Kalau ingin jadi pustakawan, kata Hamid, jadilah pustakawan yang provisional dan kompetitif. “Memang, selama ini reward menjadi pustakawan belum terlalu menarik. Tetapi itu tergantung pribadi pustakawan masing-masing. Tapi kalau menjadi pustakawan untuk memperpanjang masa pensiun dari 60 menjadi 65, ya wasalam itu,” tandasnya.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Dr Heru Tjahjono mengimbau perpustakaan di Jatim mempersiapkan diri menuju digital Jawa Timur (D-Jatim). Permintaan tersebut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi informasi layanan perpustakaan digital kepada masyarakat secara online.
Heru menjelaskan, D-Jatim merupakan layanan perpustakaan digital berbasis android yang bisa diakses semua masyarakat tanpa terbatasi tempat dan waktu. Apalagi di era Industri 4.0 ditandai dengan penggunaan mesin-mesin automasi yang terintegrasi jaringan internet.
Meski demikian, dengan dikembangkannya D-Jatim, Heru berharap agar keinginan tersebut tidak mengubah sistem lama dalam memberikan pelayanan perpustakaan secara langsung. Sehingga, melalui para pustakawan, minat baca masyarakat di pedesaan.bisa semakin meningkat.
Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jatim, secara komulatif sejak 2008 perpustakaan desa di seluruh Jawa Timur telah mendapat bantuan buku. Dari 8.501 desa/kelurahan, 3.557 desa/kelurahan atau sekitar 39,49 % nya sudah mendapatkan bantuan. Sementara melihat Indeks Minat Baca masyarakat Jatim mengalami peningkatan dengan nilai indeks 65,25 % (2015), 69,75 % (2016) menjadi 72 % (2017).
Lebih lanjut disampaikannya, Perpustakaan Jatim bisa menjadi pusat informasi tentang lokal konten Jatim. Sehingga dapat dijadikan indikator bahwa kemajuan teknologi dan kemapanan perekonomian di suatu wilayah dapat dilihat juga dari koleksi muatan lokal di perpustakaan yang dimiliki.
“Perpustakaan Jatim dapat mengumpulkan semua informasi berupa karya cetak maupun karya rekam yang diterbitkan di wilayah Jatim. Serta karya cetak dan karya rekam yang berisi tentang konten Jatim yang diterbitkan di wilayah lain untuk menjadi bagian dari koleksi yang disimpan dan didayagunakan,” pungkas mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jatim ini. [tam]

Tags: