Perpusda Tuban Jadi Refrensi Perpustakaan di Jawa Timur

Bupati Tuban, H. Fathul Huda saat melihat cara kerja pegawai Perpustakan Umum Kecamatan Tambakboyo dalam melayani masyarakat saat berkunjung dan meminjam buku.

(Sediakan Buku Umum Hingga Kitab Kuning)
Tuban, Bhirawa
Tidak disangka-sangka, ternyata Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban menjadi pilot project Provinsi Jawa Timur dalam hal pengelolaan perpustakaan dan kearsipan. Oleh karenya, jika ada daerah lain yang ingin mengadakan pengembangan perpustakaan, selalu disarankan untuk melakukan studi banding di Kabupaten Tuban.
Hal ini sperti yang disampikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Tuban Joko Priyono, SH. Mhum pada acara peresmian Perpustakaan Umum Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban (19/09).
Sementara itu, Bupati Tuban H. Fathul Huda memberikan apresiasi pada DPK serta Camat Tambakboyo yang belum genap satu tahun menjabat, sudah melaksanakan dua kali peresmian. “Belum genap setahun saya sudah resmikan musala dan perpustakaan umum,” kata Bupati Huda.
Pada kesempatan tersebut juga, Bupati Huda mengembangkan dan mendirikan perpustakaan merupakan sesuatu yang harus diperhatikan, karena, menurut ajaran agama islam, adalah perintah wajib yang terdapat dalam ayat Alquran,  iqra bismirabbikaladzi kholaq.
“Perintah itu wajib, kecuali ada dalil lain yang menunjukan ketidakwajibannya,” terang Bupati yang juga alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini.
Dalam kontek pemerintahan, juga mengungkapkan, salah satu kewajiban termuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlebih saat ini, urusan perpustakaan menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah.
“Membaca merupakan sesuatu yang sangat penting, lantaran merupakan jendela ilmu pengetahuan. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, manusia tidak akan memiliki power, terlebih era sekarang. Sebab, tanpa ilmu pengetahuan, manusia akan dilindas oleh zaman,” pesan Bupati.
Bupati Huda juga meminta, agar pengelolaan perpustakaan dikelola dengan sebaik-baiknya guna menarik minat baca masyarakat. Untuk itu, sarana dan prasarana juga harus representatif, koleksi buku harus up to date. Namun demikian, buku-buku lama khususnya yang berkenaan dengan sejarah juga sangat diperlukan.
“Setelaqh serimonial ini, jangan terus berhenti, dinas terkait dan kecamatan harus melakukan inovasi, seperti lomba karya tulis, sehingga dengan begitu akan memotivasi anak-anak untuk belajar,” pesan Bupati Huda.
Sementara itu, Camat Tambakboyo Didik Purwanto saat dikonfirmasi usai kegiatan menyatakan, perpustakaan umum Kecamatan Tambakboyo berbeda dengan perpustakaan lain, lantaran di perpustakaan tersebut terdapat koleksi kitab-kitab kuning (Kitab Salaf).
“Tambakboyo adalah Kecamatan atau Kota Santri, oleh karenya kita menyiapkan apa yang dibutuhkan masyarakat, jadi harapkan kami yang meramaikan perpustakaan tidak hanya masyarakat umum, namun juga para santri dan tokoh agama,” kata Camat yang juga pernah menjabat sebagai Komandan Banser GP Ansor Kabupaten Tuban ini.
Untuk diketahui, sebelumnya juga telah diresmikan Perpustakaan Umum di Kecamatan Widang pada 23 Agustus 2017, serta Perpustakaan Umum di Kecamatan Palang pada 6 September lalu. Jadi, saat ini perpustakaan umum kecamatan berjumlah 8 perpustakaan,  antara lain,  Rengel, Jatirogo, Kenduruan, Kerek, Jenu, Palang, Widang, dan Tambakboyo serta 1 perpustakaan daerah (Perpusda) di Kecamatan Tuban. (hud)

Tags: