Perpustakaan Kampung Budaya Harus Makin Dikenal

Wawali Sutiaji dan Kepala Dinas Pendidikan Zubaidah saat berada di Kampung Budaya Polowijen akhir pekan kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Perkembangan budaya membaca bagi masyarakat harus terus ditingkatkan. Karena dengan membaca masyarakat akan semakin  maju. Makanya pihaknya mendorong keberdaan perpustakaan di Kampung Budaya di Polowijen ini  harus makin dikenal.
Pernyataan  tersebut disampaikan oleh   Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meresmikan  Perpustakaan Kampung Budaya di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Sabtu (10/6) akhir pekan kemarin.
“Membaca itu, merupakan cendela dunia, makanya jika masyarakat ingin maju jangan berhenti untuk terus membaca. Saya salut dengan keberadaan Perpustakana di Kampung Budaya ini,” tutut Sutiaji.
Pria yang juga seorang ustadz ini, menambahkan perpustakaan di tengah kampung ini, menjadi satu pertada bahwa masyarakatnya  memiliki keinginan untuk maju. Makanya harus didorong supaya makin dikenal dan diminati masyarakat.
Pihaknya lantas menyampaikan bahwa membaca itu, merupakan salah satu perintah dan ajuran orang yang beragama.   Turunnya kitab suci Alquran diawali dengan perintah membaca. Jadi kuncinya untuk menjadi orang yang maju adalah membaca.
Wawali Sutiaji, sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Universitas Widya Gama  (UWG) dengan menyumbangkan ribuan buku kepada masyarakat. Ini merupakan langkah nyata yang harus mendapat apresiasi.
“Atas nama Pemkot Malang saya ucapkan terima kasih dan  gerakan UWG ini sangat patut diapresiasi, dan bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya di Kota Malang,” imbuh  Sutiaji.
Selama ini, lanjut Wawali budaya baca buku di Indonesia termasuk di Kota Malang masih rendah, sehingga hal ini harus ditingkatkan melalui berbagai upaya. “Berbeda dengan teman kita di luar negeri, minat baca sangat tinggi sehingga mereka bisa berkreasi,” tukasnya
Karena itu, Sutiaji menghimbau agar kedepan koleksi buku yang ada di Perpustakaan Kampung Budaya ini perlahan ditambah dan disesuaikan dengan minat masyarakat dan pengunjung, sehingga bisa menambah nilai positif di kampung tersebut.
Ia menambahkan, kehadiran Kampung Budaya ini harus terus didorong sehingga  bisa diketahui masyarakat luas dan mampu menghadirkan wisatawan dari berbagai penjuru, bahkan hingga dari mancanegara.
Munculnya ide perpustakaan Kampung Budaya Poliwijen ini, bermula dari para mahasiswa UWG yang sedang melakukan Kunjungan Lapangan di kampung  tersebut. Mereka kemudian , berinisiasi menyumbang buku, karena melihat antusiasme masyarakat dalam membaca.
Beranjak dari hal itulah, para mahasiswa melakukan gerakan donasi seribu buku dan hasilnya, sebanyak 1.135 buku berhasil dikumpulkan dan disumbangkan ditambah dengan satu gazebo yang diberikan kepada warga.
Sementara itu, Rektor Universitas Widya Gama Malang, Iwan Nugroho, berharap buku yang disumbangkan ini dapat dimaksimalkan dengan baik oleh masyarakat sekitar Kampung Budaya Polowijen .
“Mudah-mudahan dengan membaca buku bisa meningkatkan pengetahuan dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Iwan
Dalam kesempatan itu, Iwan Nugroho, mengatakan jika pendapatan perkapita di Kota Malang sangat tinggi, dan hal itu ditandai dengan tumbuhnya ruang ekspresi, salah satunya ruang budaya di Kampung Budaya Polowijen ini.
Tokoh masyarakat sekitar, Isa Wahyudi, mengapresiasi bantuan dari Universitas Widya Gama yang telah memberi bantuan buku dan akan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kampung Budaya ini dibentuk untuk melestarikan budaya yang ada di Malang,” kata Isa Wahyudi.
Sementara itu,  dalam acara tersebut selain  Rektor Universitas Widyagama, Iwan Nugroho, juga Anggota DPRD Kota Malang, Erni Farida, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah, dan beberapa tokoh masyarakat sekitar. [mut]

Tags: