Pers Bertanggung Jawab Jaga Kualitas Demokrasi

karikatur ilustrasi

Pers menjadi salah satu unsur atau pihak yang turut serta bertanggung jawab dalam menciptakan kualitas demokrasi di tanah air.Jika media itu partisan, maka demokrasi akan rusak. Keberpihakan media jangan sampai digunakan oleh politisi untuk kepentingan politik sesaat.
Dalam pilar demokrasi, pers/media massa menjadi salah satu kekuatan, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Karena itu, kekuatan media yang dimiliki tidak digunakan oleh elite-elite politisi tidak benar, untuk mempengaruhi masyarakat.
Masyarakat paling mudah di pengaruhi oleh media massa. Karena itu kawan-kawan pers dan media, harus memahami betul hal ini.
Dalam menjaga kekuatan yang dimiliki pers dan media, maka perlu mengedepankan ‘self controlship’ dan ‘self cencorship’. Dua kontrol ini penting, agar pers/media tidak menjadi partisan.
Pers dan media memang memiliki keberpihakan, namun keberpihakan itu pada kebenaran. Berpihak kepada kebaikan demokrasi, dan kepada masyarakat.
Saya juga mengingatkan kepada politisi agar tidak menggunakan pers/media massa untuk kepentingan pribadinya. Namun, hal ini mudah dipatahkan. Olehnya, pers/media harus tetap pada kaidahnya, tetap pada prinsipnya dan jangan mau ditunggangi politisi.
Redaksi harus punya idealisme, walaupun pemilik medianya partisan, maka saya yakin tidak akan terjadi. Karena dia akan di tinggalkan para pekerjanya.
Awak media turut serta menentukan pemimpin dalam proses pemilu.
Sekali lagi jangan mau dibeli. Jangan mau di tunggangi. Terdapat lima yang dapat mempengaruhi kualitas demokrasi/pemilu 2019 mendatang. Faktor pertama politik uang. Kemudian, netralitas PNS/ASN/TNI-Polri, netralitas media massa. Selanjutnya pengguna media sosial dan politik identitas atau SARA.
Saya mengajak masyarakat untuk mengawal, mengawasi dan menjaga lima unsur tersebut, agar kualitas demokrasi yang dinginkan dapat tercapai.

Dr Irwan Waris
Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah

Tags: