Pers dan Pemerintah Ibarat Dua Mata Uang

anggota-Dewan-Pers-Imam-Wahyudi-saat-menjadi-pemateri-dialog-publik-yang-digelar-PWI-Sumenep.

Sumenep, Bhirawa
Dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2017 dan HUT ke-71 PWI, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumenep menggelar dialog publik dengan tema ” Sinergi Pers dengan Pemerintah dalam Pembangunan Daerah”. Dalam kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh Bupati Sumenep A Busyro Karim dan dihadiri oleh anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), sejumlah pimpinan SKPD, Kapolses dan Koramil diwilayah hukum Sumenep serta sejumlah wartawan daerah.
Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengatakan, di momentum HPN dan HUT ke-71 PWI, pers diharap semakin profesional sehingga bisa memberikan energi positif terhadap pembangunan daerah. Sinergi pers dengan pemerintah sama dengan dua mata uang, yakni saling membutuhkan. Pemerintah butuh pers sebagai penyebar informasi, karena kadang-kadang masyarakat belum tahu terhadap semua program pemerintah daerah.
“Dengan berita yang disiarkan pers tentang program pemerintah, sehingga masyarakat tahu bahwa program itu merupakan dari pemerintah daerah. Makanya, ini pentingnya pers,” kata Bupati Sumenep, saat menghadiri Dialog Pers yang digelar PWI Sumenep, Rabu (15/2).
Menurutnya, sinergi pemerintah dengan pers tidak bisa dielakkan, karena membangun daerah perlu dukungan dari para insan pers. Kendati demikian, bukan berarti selama ini pemerintah dan pers tidak ada sinergi, melainkan perlu ada peningkatan ke depan.
Sebab, kedepan pemerintah Kabupaten Sumenep bakal terus berbenah diberbagai bidang, termasuk dibiang wisata. “Dunia ini disinari oleh dua mata hari yakni matahari yang biasa kita lihat sehari-hari dan yang kedua adalah insan pers. Untuk itu, peran pers dalam pembangunan daerah sangat penting,” papar Bupati.
Ia menerangkan, untuk membangun sinergi yang baik perlu ada teknis yakni pers menyebarkan informasi secara menyeluruh dan bersama-sama menangkal berita hoax. Sebab, akhir-akhir ini banyak berita hoax yang bersarakan dan itu sangat merusak terhadap tatanan masyarakat. “Untuk itu Pemerintah dan Pers harus bersatu padu menangkal munculnya berita hoax tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, akhir-akhir ini, munculnya berita hoax sangat meresahkan berbagai pihak. Sebab, sekitar 600 berita setiap dan 20 berita setiap harinya. “Ini tanggung jawab bersama. Insan pers harus mengawal berita yang berimbang, bukan berita hoax,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pers, Imam Wahyudi mengatakan, sebagai insan pers harus profesional dan independen serta menyampaikan informasi secara imbang sehingga peran pers benar-benar sesuai harapan. “Pers jangan menyalahgunakan fungsinya. Komunitas pers harus mematuhi perundang-undangan yang ada dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik,” harap Imam Wahyudi.
Hari ini (kemarin, red), PWI Sumenep menggelar dialog publik dengan tema “Sinergi Pers dengan Pemerintah dalam Pembangunan Daerah” dengan pemateri anggota Dewan Pers RI, Imam Wahyudi, Ketua PWI Jatim, Achmad Munir dan Wakil Bupati Sumenep, Ach Fauzi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari HPN 2017 dan HUT ke-71 PWI yang digelar PWI Sumenep. Sebelumnya, PWI juga menggelar Resepsi HPN dan HUT ke-71 PWI pada tanggal 9 Februari, ziarah tokoh pers pada tanggal 8 Februari 2017. [sul]

Tags: