Persaingan Berburu 8.828 Kursi PTN Dimulai

Foto: ilustrasi

Ikut Mandiri Harus Daftar SBMPTN
Surabaya, Bhirawa
Pintu persaingan masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur tes telah dimulai. Sejak, Selasa (11/4) kemarin, panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) resmi membuka pendaftaran secara online melalui http://pendaftaran.sbmptn.ac.id. Tahapan ini menjadi penting lantaran tidak hanya berguna untuk mengikuti tes, melainkan juga menjadi tiket untuk mengikuti jalur mandiri.
Di Panlok 50 Surabaya, sebanyak 8.828 kursi tersedia untuk mereka yang lolos dalam tes SBMPTN. Kuota itu terbagi di enam PTN yang tergabung di Panlok 50 Surabaya. Antara lain, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), UINSA Sunan Ampel, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Ketua Panlok 50 Surabaya Yuni Sri Rahayu mengatakan tidak banyak perubahan dalam mekanisme SBMPTN tahun ini. Kecuali penambahan kuota untuk tes menggunakan komputer. Tahun lalu, Panlok 50 Surabaya menerima kuota 280 peserta untuk mengikuti ujian model Computer Based Test (CBT). Tahun ini, kuota itu bertambah menjadi 2.175 peserta.
“Unesa kebagian 300 peserta CBT. Tahun lalu hanya 60 peserta CBT,” kata dia saat peluncuran SBMPTN 2017 di gedung PPG Unesa Lidah Wetan, Selasa (11/4).
Selain Unesa, Unair menjadi PTN penyelenggara SBMPTN CBT terbanyak dengan 855 peserta. ITS 620 peserta, UPN Veteran Jatim 200 peserta, dan UINSA sebanyak 200 peserta. “UTM tidak ada,” ujar perempuan yang juga Wakil Rektor I Unesa ini.
Rektor Unesa Prof Warsono menambahkan kebijakan baru dalam SBMPTN juga terdapat pada pemanfaatan nilai tes untuk seleksi jalur mandiri. Terkait hal itu, Warsono mengaku akan melihat hasil SBMPTN terlebih dahulu. Jika nilai yang diraih peserta dalam ujian SBMPTN memenuhi kriteria, maka baru dipakai. “Kalau jelek-jelek tidak mungkin kita pakai,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof M Nasih menegaskan, SBMPTN tidak hanya penting untuk peserta yang ingin masuk melalui jalur tes. Karena mereka yang akan mendaftar di jalur mandiri harus terlebih dahulu mengikuti SBMPTN. “Ada tiga lampiran yang wajib dalam jalur mandiri, yaitu data diri termasuk foto, nomor SBMPTN dan kesediaan pembiayaan UKT (Uang Kuliah Tunggal),” terang dia.
Terkait pemanfaatan nilai SBMPTN untuk jalur mandiri, Nasih belum dapat menjelaskan secara rinci. Hal itu masih dalam pembahasan dan akan segera diumumkan. “Memang untuk jalur mandiri ada juga yang tidak perlu SBMPTN seperti program afirmasi dan kelas internasional itu,” tutur dia.
Dengan adanya tes SBMPTN, Nasih berharap kesempatan itu dimanfaatkan sebaik mungkin. Khususnya bagi lulusan SMA/SMK angkatan 2015/2016 yang diharapkan bisa memilih CBT. “Bobot soalnya tetap sama antara CBT dan kertas. Tapi perlu kita dorong untuk lulusan tahun lalu bisa memilih CBT karena bisa menjadi kontrol yang bagus untuk internal,” terang Nasih.
Wakil Rektor I UPN Veteran Jatim Ramdan Hidayat menyatakan, tahun ini untuk pertama kalinya UPN menyelenggarakan SBMPTN CBT. Pihaknya menyediakan tiga gedung untuk menampung 200 peserta ujian berbasis komputer. “Gedung yang dipakai nanti milik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Puskom, dan gedung Teknologi Tepat Guna (TTG),” pungkasnya. [tam]

PTN Panlok 50 Surabaya
Unair                        2.000 kursi
Unesa                      2.000 kursi
UPN                          950 kursi
UINSA Surabaya   670 kursi
ITS                           1.366 kursi
UTM                         1.842 kursi

Tags: