Persaingan Pilpres 2014 Kian Sengit

143756_133726_jokowiprabowoJakarta, Bhirawa
Direktur Lembaga Pemantau Jejaring Sosial Katapedia Indonesia Deddy Rahman memperkirakan persaingan di antara kontestan pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 akan makin sengit.
“Selisih antara pasangan calon presiden dan wakil presiden satu dengan yang lainnya amat tipis, kurang dari 5 persen. Jadi, sulit memperkirakan siapa pemenangnya,” ujar Deddy di Jakarta, Kamis.
Berbeda kondisinya dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, kata dia, selisih antara kontestan terpaut jauh.
“Kalau dulu selisihnya mencapai 20 persen. Jadi, mudah menentukan kalau pemenang pilgub itu Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa tipisnya selisih jumlah perbincangan di jejaring sosial karena kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden mengerahkan pasukan siber.
“Kalau dulu, pasukan siber banyak di kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Akan tetapi, sekarang sudah sama rata.” Pasukan siber bekerja dengan menggunakan banyak akun di jejaring sosial, tujuannya untuk memengaruhi pilihan pemilih. Pasukan itu dibayar oleh kedua pasang kandidat.
Beberapa ciri-ciri akun berbayar atau pasukan siber adalah mengunggah foto profil perempuan cantik, remaja manis, atau perempuan berjilbab.
Jejaring sosial sangat penting, menurut dia, karena pilihan masyarakat di jejaring sosial mencerminkan pilihan di dunia nyata.
Pilpres 9 Juli diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo- Muhammad Jusuf Kalla. [ant.ira]

Rate this article!
Tags: