Persaingan SNMPTN Masih Tertutup

SNMPTNSurabaya, Bhirawa
Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN) memasuki hari kedua, Selasa (1/3) kemarin. Sayang, sejumlah PTN di Panlok 50 Surabaya lebih memilih menutup diri soal jumlah pelamar dan tingkat keketatan persaingan.
Seperti diungkapkan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Joni Hermana,  pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi terkait jumlah pendaftar yang masuk. “Kita biasanya baru update  H+3 atau H+5, nanti kalau ada informasi akan kita kabari,” jelasnya.
Sementara panitia SNMPTN Pusat Ismaini Zain menambahkan, dari tahun ke tahun memang panitia pusat  baru memperbolehkan PTN memantau pemilihnya H+3 atau lebih. “Biasanya siswa pada hari pertama itu cuma lihat-lihat saja, tidak ada yang mendaftar,” kata dia. Belum disampaikannya jumlah pemilih, lanjut perempuan yang juga dosen ITS itu, juga bertujuan untuk mengantisipasi intervensi dari sekolah dan orangtua terhadap pilihan siswanya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Syamsul Huda. Pihaknya mengatakan, siswa yang dapat mendaftar SNMPTN berdasarkan kuota akreditasi sekolah baru diumumkan Senin (1/3) lalu. Untuk itu dia tidak terburu-buru mengakses jumlah pendaftar. “Selain ikut penerimaan mahasiswa baru Kemenristek dan Dikti, kami juga ikut Kemenag,” kata dia.
Dia menjelaskan, UINSA tahun ini memberikan kuota sebanyak 5.000 kursi. Kuota ini terbagi ke seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Kemenag dan Kemenristek dan Dikti. Jumlah prodi di UINSA mencapai 44 program studi (prodi). “Yang ikut SNMPTN hanya 17 prodi, selebihnya ikut Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) jalur Kemenag,” tegasnya.
Hal berbeda diungkap Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof M Nasih. Dia menjelaskan, dalam dua hari sejak dibuka pukul 08.00 jumlah peserta di Unair mencapai 904 peserta dengan pilihan 1 sebanyak 520 peserta dan pilihan 2 sebanyak 384 orang. “Biasanya kami baru membukanya H+3 atau H+5,” jelas Nasih dihubungi kemarin.
Rinciannya yakni terbanyak pada prodi Manajemen dengan 42 orang, kemudian Farmasi dengan total 80 pemilih. Lalu, prodi Akutansi dengan 71 peserta, Kedokteran dengan 65 pemilih dan Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dengan 56 pemilih. Jumlah itu bisa terus berubah mengingat masih pendaftaran masih berlangsung hinggal 12 Maret mendatang.
Menurut pria asal Gresik tersebut, PTN baru memiliki kewenangan untuk melihat jumlah pendaftarnya pada akhir minggu ini. Biasanya para rektor dan wakil rektor diberi password baru untuk memantau perkembangan pemilih. Update data tersebut akan membantu para peserta lainnya  untuk memilih dan mempertimbangkan lagi prodi yang akan dipilihnya. “Yang jelas, semakin banyak peminatnya maka peluang semakin kecil. Karena itu, pendaftar perlu menganalisa dengan mengukur nilai dan pilihan prodinya,” pungkas Nasih. [tam]

Rate this article!
Tags: