Persatu Desak PT GTS Segera Bayar Kekurangan

Menejer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni.

Menejer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni.

Tuban, Bhirawa
Meskipun klub Laskar Ronggolawe atau Persatu Tuban, telah menyelesaikan semua kompetisi ISC B, namun operator PT Gelora Trisusila Semesta (GTS) belum sepenuhnya memberikan anggaran operasional klub. Terhitung dari anggaran operasional total sebesar Rp 400 juta, manajemen Persatu baru menerima dana Rp 285 juta.
“Ada anggaran Rp 115 juta yang belum diberikan, dan pihak menejemen belum mengetahui kapan uang itu dicairkan,” kata Menejer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni(14/9).
Ditengah besarnya devisit keuangan klub, menejemen berharap PT GTS segera memberikan kekurangan dana tersebut. Mengingat hingga akhir kompetisi ISC B, keuangan internal klub kekurangan dana sebanyak Rp 1,3 miliar.
Rinciannya pasca menjalani ISC B Persatu masih menanggung dana pinjaman sebesar Rp 600 juta, kemudian saat Piala Nusantara 2014 juga memiliki dana pinjaman Rp 700 juta. Sehingga kini pihak menejemen berjibaku mencari solusi atas devisit keuangan, mengingat saat ini biaya operasional Persatu hanya mengandalkan kerja sama pihak ketiga, bukan dari APBD lagi.
Beberapa pihak ketiga yang setia mensuport Persatu meliputi, PT Semen Indonesia (Persero) berjanji membantu Rp 250 juta tetapi hingga kini belum ditransfer, PT Antara Lintas Samudra (ALS) mensuport Rp 100 juta, dan CV. Tanah Mas Grup memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta. Sedangkan anggaran PT GTS, masih tersisa Rp 115 juta yang belum ditranfer.
Selama ini menejemen telah berusaha menjalin kerja sama dengan perusahaan/industri yang beroperasi di Bumi Wali. Tetapi belum semuanya respect, padahal pada tahun 2014 lalu klub berjuluk Laskar Rongolawe ini telah menujukkan prestasinya dengan menjuarai Liga Nusantara.
“Selama ini menejemen kesulitan mengajak pihak ketiga/sponsor untuk bekerja sama dengan Persatu Tuban,” imbuh pria yang kini menjadi anggota komisi B DPRD Tuban.
Selama kompetisi ISC B bergulir, manejemen setidaknya mengeluarkan anggaran Rp 1,65 miliar. Apabila PT Semen Indonesia (Persero) dan PT GTS sudah sudah mentransfer, sedikitnya beban menejemen berkurang. Tercatat total dana yang baru masuk Rp 435 juta, sisanya sebesar 630 juta masih dana pinjaman.
“Hingga kini belum semua uang dari pihak ketiga sudah di tangan, sebab hanya sebagian sponsor yang sudah mentranfernya,” jelasnya.
Selaku pria yang dipercaya menjadi menejer klub, Roni mengaku tidak patah semangat untuk mengorbitkan Persatu dalam kejuaran yang digelar di tingkat Regional maupun Nasional. Selama ada doa dan dukungan dari semua pihak, prestasi akan mudah terwujud.
Managemen juga menyampaikan permohonan maaf, apabila dalam kompetisi ISC B hanya duduk di posisi 4 klasemen grup 6. Sebab lawan tanding satu grup dengan Persatu bukan lawan yang enteng. Rata-rata tim cukup kuat, dan sudah berpengalaman di liga ISL maupun devisi utama. Sehingga punggawa Persatu masih kalah jam terbang saja.
“Apabila masih ada kelompok yang tidak puas dengan kinerjanya, pihaknya menyatakan kesiapannya untuk diganti oleh orang yang mampu mengorbitkan klub Laskar Ronggolawe,” terang Roni.
Sementar itu, Ronggomania (Suporter loyalis Persatu) ikut berkomentar atas hasil yang telah diraih. Presiden Republik Ronggomania, Indra Bagus Burhanudin menyatakan, Persatu harus segera berbenah agar di laga ke depan prestasinya semakin membaik.
Untuk itu diperlukan beberapa langkah atau cara untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya, beli pemain baru yang berkualitas, dan juga pembenahan stadion. “Pemain dan stadion sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang ataupun cara untuk mendongkrak prestasi,” ujar Indra
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan hasil yang diraih Persatu saat ini yang hanya berhasil mengumpulkan 12 poin, maka Persatu hanya bisa menjadi penonton saja di ISC B, karena sudah tidak bisa mengikuti laga selanjutnya. Sebab itu, perlu menata manajemen Persatu ke depan agar kualitas pemain semakin baik.
“Saya berharap manajemen bisa membeli pemain baru dan perbaikan stadion, karena hal tersebut sangat berpengaruh,” pungkasnya. (hud)

Tags: