Persatuan Sepakbola Tuban Tambah Porsi Latihan

Tim Kesebelasan Persatu Tuban saat berlatih di Stadion Lokajaya Tuban sebelum bertanding melawan (PSIM) Yogyakarta pada 29 April Mendatang. (Khoirul Huda/bhirawa)

(Tak Mau Kalah di Kandang Sendiri).
Tuban, Bhirawa.
Penyelesaian akhir dan strategi pertahanan menjadi fokus utama dalam latihan tim Persatu Tuban, jelang laga lanjutan di grup lima pada Liga 2 Indoneaia 2017.
Pelatih tim Persatu Tuban Edi Sugiharto saat dikonfirmasi mengatakan, dalam latihan untuk menghadapi tim di grup lima ini dilakukan secara intensif. Tambahan porsi juga akan diberikan pagi dan sore sebelum laga dilangsungkan akhir pekan ini.
”Belakang tetap, tengah plus finising yang akan terus kita genjot, karena itu paling penting, kan poinya dari sana,” kata Edi (25/4).
Lebih lanjut menurut Edi, anak asuhanya harus menang dilaga melawan PSIM Yogyakarta yang dijadwalkan pada 29 April ini. Karena berlaga di kandang sendiri menjadi beban mental yang cukup berat, untuk itu anak asuhanya harus menang melawan Persatuan Sepak Bola Indonesia MataramĀ  (PSIM) Yogyakarta .
“Jangan sampai gak ambil, kita tuan rumah teknik harus siap betul, agar menang,” lanjut Edi.
Sementara itu, Manager Persatu Tuban, Fahmi Fikroni yang ditemui dilapangan mengungkapkan, para pemain tidak boleh mengulangi kegagalan melawan Persepam Madura Utama pada laga beberapa waktu sebelumnya, kekalahan itu harus menjadi pemicu semangat untuk menghadapi lawan berikutnya.
“Latihan ini masih fokus penyelesaian akhir dan pertahanan, itu penting karena laga sebelumnya kita banyak gagal di sana meski banyak peluang,” kata Roni.
Disamping penyelesaian dan kekuatan lini belakang yang masih belum baik, konsentrasi pemain juga menjadi faktor penting untuk di kuatkan para skuat Persatu agar tidak mudah goyah dan mis fokus di dalam laga.
“Konsentrasi perlu perkuat, karena kemarin kecolongan dua gol di menit awal babak kedua disebabkan pemain buyar konsentrasinya,” imbuh manager Persatu ini.
Seperti diketahui, kekalahan melawan Persepam Madura Utama, menjadi pengalaman pahit yang tidak boleh terulang kembali, karenanya Roni ingin anak asuhan pelatih Edi Sugiharto ini harus fokus dan memaksimalkan kemampuanya.
“Kita minta maksimal, dan mohon doanya untuk masyarakat Tuban,” pungkas Fahmi.(Hud)

Tags: