Persediaan Pupuk Besubsidi di Malang Aman

Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik Meinu Sadariyo dan Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Tossin Sutawikara saat mengunjungi gudang pupuk di wilayah Jalan Raya Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada beberapa hari lalu.

Kab Malang, Bhirawa
Distribusi pupuk di Kabupaten Malang dalam masa tanam dipastikan aman., sehingga petani tidak lagi diresahkan adanya kelangkaan pupuk dimasa tanam.
Kepastian stok pupuk aman di Kabupaten Malang disampaikan oleg Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik Meinu Sadariyo dan Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Tossin Sutawikara mengunjungi gudang pupuk di wilayah Jalan Raya Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Minggu (9/12).
Menurut, Kepala Penjualan Pupuk Petrokimia Gresik Wilayah Malang Endi Susilo, kepada wartawan, bahwa kedatangan Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik dan Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) mengunjungi gudang pupuk di Pakisaji, hal ini untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Malang aman. Sebab, mayoritas petani di wilayah kabupaten ini sudah mulai tanam. Sehingga dengan memasuki masa tanam, maka petani sangat memerlukan pupuk untuk merawat tanamannya.
“Stok pupuk hingga akhir tahun ini, kita pastikan mencukupi. Sedangkan ada tiga jenis pupuk persediaan aman, seperti pupuk ZA, organik, dan SP3. Sehingga dengan masih cukup ketersediaan pupuk tersebut, maka petani terpenuhi akan kebutuhan pupuk,” ujarnya.
Endi menjelaskan, persediaan pupuk jenis ZA tersedia 3700 ton, pupuk organik 4000 ton, dan pupuk SP3 1500 ton. Sehingga dengan adanya jumlah pupuk tersebut, hal ini tentunya akan mencukupi untuk kebutuhan petani di Kabupaten Malang. Dan tidak hanya pupuk mencukupi untuk kebutuhan petani saja, tapi pendistribusiannya juga tidak ada masalah, karena dari gudang kita distribusikan langsung melalui kelompok tani.
Ia menambahkan, realokasi pupuk bersubidi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 48/Permentan/SR.130/11/2018 yang diterbitkan tanggal 30 November 2018. Hal itu sebagai upaya untuk peningkatan kebutuhan pupuk bersubsidi di musim tanam akhir tahun ini, terutama untuk jenis pupuk urea dan NPK. Sedangkan berdasarkan data yang ada, bahwa untuk stok pupuk bersubsidi di Jawa Timur (Jatim) mencapai 363.501 ton atau tiga kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. “Terdiri dari 128.419 ton Urea, 107.270 ton NPK, 23.479 ton SP36, 56.638 ton ZA dan 47.696 ton Organik, sehingga dari jumlah pupuk itu dipastikan aman hingga akhir bulan Desember ini,” terang dia. [cyn]

Tags: