Nil Maizar didampingi gelandang andalanya Kei Hirose usai menutup laga dengan happy ending. [alimun hakim]
Lamongan, Bhirawa
Kemenangan melawan Semen Padang FC menjadikan bukti bahwa Tim Biru Muda Persela Lamongan masih tangguh, dan mampu menasbihkan diri sebagai tim yang layak bertahan di Liga 1 tahun depan.
Sebab tim kebanggan warga Lamongan ini mampu mengakhiri kompetisi dengan happy ending. Sebuah perjalanan terjal dan proses kerja keras seluruh elemen Tim Biru Muda ahirnya berbuah manis.
Kemenangan yang disambut dengan hujan deras menggemuruhkan venue Surajaya kemarin. Dua gol tanpa balas ke Semen Padang FC disarangkan dua pemain muda Persela yakni Riyatno Abiyoso dan Malik Risaldi. Praktis, dua gol itu memastikan diri pasukan Laskar Joko Tingkir sebagai satu tim yang tak terkalahkan di 7 pertandingan ahir putaran kedua Shopee Liga 1. Persela Lamongan juga tercatat sebagai tim yang sudah bertahan di Liga 1 selama belasan tahun.
“Kami menutup musim 2019 dengan happy ending. Ini perjuangan dari seluruh tim dari manajemen, pelatih, pemain, suporter dan seluruh orang yang mencintai Persela Lamongan,” kata Nilmaizar, pelatih Persela, Minggu (22/12).
Nil juga mengungkapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjuangan tim kebanggan kota soto ini untuk lolos dari jurang degradasi. ”Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah mendukung. Persela bukan milik saya dan ini bukan kerja, tetapi kerja semua anggota tim. Kami layak bertahan di Liga 1,” ujarnya.
Kini, pelatih berusia 49 tahun itu masih menyisakan satu tugas lagi, yaitu membuat evaluasi akhir musim. ”Saya mungkin sedikit lelah. Saya butuh istirahat juga. Saya sudah bikin semua laporan dari detail pemain, evaluasi pemain sudah lengkap. Nanti akan kami list, tetapi masih butuh waktu selama dua atau tiga hari. Nanti akan kami sampaikan,” tuturnya. [aha]
