Persetujuan Bandara Tulungagung Disambut Gembira

Salah satu sudut Kota Tulungagung, Kamis (8/9). Pembangunan bandara di kota yang berjuluk Kota Marmer tersebut diyakini akan mendongkrak PAD setempat dan sektor pariwisata.

Salah satu sudut Kota Tulungagung, Kamis (8/9). Pembangunan bandara di kota yang berjuluk Kota Marmer tersebut diyakini akan mendongkrak PAD setempat dan sektor pariwisata.

Tulungagung, Bhirawa
Pemberian lampu hijau oleh Kementerian Perhubungan untuk membangun bandar udara (bandara) di Tulungagung disambut gembira Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi. Bahkan kalangan DPRD setempat sangat mendukung dan berharap pembangunan bandara di wilayah selatan Jatim itu segera terwujud.
“Ya alhamdulilah. Terima kasih, mudah-mudahan nanti Tulungagung ditetapkan (sebagai tempat) bandar udara,” ujar Bupati Syahri menjawab Bhirawa, Kamis (8/9).
Ia berharap jika memang nanti daerah Kabupaten Tulungagung benar-benar dinyatakan layak untuk dibangun bandara pembiayaan pembangunannya dapat dibantu oleh pemerintah pusat. Masalahnya, anggaran Pemkab Tulungagung terbatas.
“Kami belum tahu apakah pengadaan lahan oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Kalau semuanya dibebankan pada pemerintah daerah menurut kami pembangunannya akan jadi agak terhambat karena anggaran terbatas. Bandara itu butuh antara 200 sampai 300 hektar kalau bebannya pemerintah daerah tidak mungkin tuntas dalam satu tahun,” paparnya menjelaskan.
Bupati Syahri selanjutnya mengatakan jika kewenangan pembangunan bandara di Tulungagung dibebankan pada pemerintah pusat, Pemkab Tulungagung akan membantu pendampingan pembebasan lahan dan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya bandara.
Ketika ditanya apakah sudah menerima surat dari Kementerian Perhubungan, mantan legislator DPRD Jatim ini mengungkapkan belum menerima. “Secara fisik (surat) belum. Tahunya dari pemberitaan media,” akunya.
Diberitakan, Kementerian Perhubungan memberikan lampu hijau pembangunan dua bandara di bagian selatan Pulau Jawa, yaitu di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan di Banyumas, Jawa Tengah.
“Besok (Jumat, 8/9), Ditjen Perhubungan Udara akan ke Banyumas, selanjutnya minggu berikutnya ke Tulungagung untuk meninjau langsung ke lokasi,” kata Direktur Bandara Kementerian Perhubungan, Yudhi Sari Sitompul, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/9).
Menurut Yudhi Sari, peninjauan langsung ke lokasi yang dimaksud untuk mencari alternatif mana yang memenuhi syarat untuk dijadikan bandara.
Bupati Syahri Mulyo saat ini tengah menunggu kedatangan tim dari Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura I (Persero) yang rencananya akan melakukan survei lapangan di Tulungagung pada pekan depan. “Ada empat titik lokasi di Tulungagung. Di wilayah timur ada satu titik di Kecamatan Rejotangan. Kemudian ada tiga titik di daerah Kecamatan Campurdarat dan dari tiga titik itu satu titik merupakan lahan Perhutani. Mudah-mudahan saja lahan Perhutani yang paling layak karena tidak akan capek-capek membebaskan lahan,” bebernya sembari tersenyum.
Tak kalah gembiranya, Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono SE MSi. Ia mengatakan lampu hijau pembangunan bandara di Tulungagung tak lepas dari upaya pemerintah daerah setempat dan putra-putra daerah Tulungagung yang kini berkiprah di kancah nasional.
“Dibangunnya bandara di Tulungagung akan berdampak luas. Tidak hanya pada ekonomi tetapi juga pada pariwisata,” ujarnya.
Begitupun yang diungkapkan Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim MH. Menurut dia, Tulungagung diyakini akan semakin berkembang dengan adanya bandara. “Yang jelas terdongkrak adalah PAD (pendapatan asli daerah) dan sektor pariwisata,” tuturnya. (wed)

Tags: