Persiapan Hari Kebangsaan

Gotong royong menghias kampung dengan umbul-umbul warna warni, dan lampu penjor, sudah mulai dilakukan. Juga menyusun jadwal acara panggung seni, dan pertandingan olahraga rekreasi. Setiap kampung nampak bersih, gemerlap, bagai mempersiapkan hajat kolosal. Inilah persiapan menyongsong hari kemerdekaan negara bangsa Indonesia. Diperingati sebagai hari proklamasi, yang paling di-sakral-kan.
Kelompok paduan suara mulai intensif berlatih menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” secara baik dan benar. Karena di dalamnya terdapat perjanjian berbagai kerajaan di seluruh daerah. Serta suku-suku, membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hari proklamasi merupakan momentum Pactum Unionis. Yakni perjanjian antara masyarakat dan kelompok masyarakat untuk membentuk suatu negara yang melindungi warganya.
Secara tekstual, pembentukan negara dikukuhkan dalam konstitusi, berupa UUD (Undang-Undang Dasar) 1945. Konstitusi dinyatakan sehari setelah proklamasi. Hampir seluruh negara bangsa memiliki kisah membentuk negara yang berdaulat. Sehingga proklamasi (dan UUD 1945) bangsa Indonesia, sejajar dengan Declaration of Independence of USA (Kemerdekaan Amerika Serikat). Juga senafas dengan deklarasi revolusi Perancis “La Déclaration des droits de l’Homme et du citoyen.”
Perayaan hari proklamasi (dan pengukuhan UUD 1945), sekaligus sebagai benteng kenegaraan. Tidak boleh diutak-atik oleh segenap komponen bangsa Indonesia. Walau oleh lembaga tertinggi negara. Tanggal 17 Agustus 1945, teks proklamasi, dan pembukaan UUD, tidak boleh diubah. Sejarah membuktikan, pengkhianatan terhadap proklamasi (oleh pasukan Sekutu) menghadapi perlawanan gigih seluruh rakyat.
Rakyat rela bertaruh jiwa raga mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan. Dibuktikan dengan peristiwan 10 November 1945. Dengan yel: Allahu Akbar, merdeka atau mati.” Peristiwa di Surabaya itu meng-ilhami daerah lain, menyulut perang dengan kolonial pasca proklamasi. Meletus peristiwa perang Ambarawa, Bandung Lautan Api, dan berbagai perang di Jawa, Banjar, dan Makasar. Mempertahankan kemerdekaan terus dikobarkan gigih, sampai pada perundingan internasional.
Perjuangan panjang mempertahankan proklamasi, berlangsung hingga dekade tahun 1950-an. Sembari penataan kenegaraan internal (di dalam negeri) juga tidak mudah. Terdapat tragedi pemberontakan PKI (1948, di Madiun Jawa Timur), dan pemberontakan yang bermarkas di daerah lain. Hanya dengan persatuan nasional, proklamasi bisa dipertahankan.
Setelah berselang 74 tahun, kini seluruh rakyat bergembira, melanjutkan kegembiraan generasi rakyat terdahulu, sejak 17 Agustus 1945. Dibuktikan dengan berbagai lomba seni, dan olahraga rekreasi. Yang populer diantaranya, balap karung dan panjat pohon pinang (yang dilumuri minyak pelumas). Sering pula, semalam jelang tanggal 17 Agustus, diselenggarakan “tirakatan” untuk menandai rasa syukur kepada Ilahi terhadap berkah kemerdekaan.
Bangsa Indonesia mengakui, bahwa proklamasi merupakan berkah Ilahi. Seperti tercantum dalam mukadimah UUD alenia ketiga. “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.” Para pendiri negara menyadari benar tidak mudahnya membentuk negara majemuk, dengan beragam adat dan bahasa. Serta teritorial sangat luas yang dipisahkan perairan laut. Hal itu tergambar dalam dinamika menentukan hari pembacaan proklamai kemerdekaan. Sampai Ir. Soekarno, harus “dijemput” dari Rengasdengklok.
Dibutuhkan semangat ke-negarawan-an untuk menjembatani perbedaan, demi melahirkan negara Indonesia. Dalam penjelesan UUD 1945, dituliskan: “Yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hal hidupnya negara, ialah semangat. …Meskipun dibikin UUD … bersifat kekeluargaan, apabila semangat para penyelenggara negara para pemimpin pemerintahan itu bersifat perseorangan, (maka) UUD tadi tidak artinya.”
Itulah yang wajib diwarisi oleh penyelenggara negara, generasi penerus sampai sekarang. Indonesia, adalah keluarga besar berbagai suku yang tergabung dalam NKRI. Ke-bhineka-an (ragam warna kulit, serta agama, adat dan bahasa) tidak boleh goyah.

——— 000 ———

Rate this article!
Persiapan Hari Kebangsaan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: