Persiapan Lebaran, BI Siapkan Rp31,8 Triliun Uang Baru

Surabaya, Bhirawa
Bank Indonesia (BI)  Jatim akan menggerojok uang baru sebesar Rp 31,8 triliun untuk menghadapi Hari Raya Lebaran. Aada peningkatan sebesar 26,3 % bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya berkekuatan Rp 29.6. Upaya
Rincian lengkapnya sebagai berikut, Surabaya dari Rp10,5 T pada 2016 menjadi Rp15,5 T yang berarti ada kenaikan sebesar 31,8 %. Sedangkan untuk Malang dari Rp2,8 T tahun 2016 sebelumnya menjadi Rp 3,5 T atau meningkat 20 %, sedangkan untuk kediri dari Rp5,2 T menjadi Rp6,3 T atau meningkat 16,7 %, Jember dari total Rp 3,2 T menjadi Rp 4,3 T atau meningkat 22.6 %.
Agar segalanya bisa berjalan lancar, berdasarkan permintaan bank bank yang mengajukan uang baru lebaran, maka BI Jatim akan mengundang mereka untuk membahas lagi apa yang mereka ajukan agar bisa dilakukan koreksi apakah akan melakukan menambahan atau mungkin lebih. atau akan melakukan pengurangan.
” Kita juga akan melakukan prediksi perkembangan di lapangan dengan cara berkordinasi terhadap bank bank yang akan melayani penukaran uang masyatakat, baik yang berupa kas keliling maupun kantor kantor perbankan yang akan melayani penukaran uang,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah didampingi Titien Sumartini Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Jatim yang dijumpai usai penutupan sosialisasi peranan BI Jatim dan Isu Strategis daerah dengan media se Jatim Kamis (27/4) kemarin.
Untuk menghindarkan masyatakat menggunakan jasa calo, yang uangnya dikhawatirkan ada masalah seperti uang palsu, hitungan tidak sesuai jumlah, segi keamanan, maka BI Jatim akan menyebarkan spanduk atau apa saja agar mereka menukarkan uangnya pada BI Jatim langsung atau daerah, atau bank bank yang ditunjuk secara resmi.
Selain itu masyarakat bisa menukarkan di dua kas kakeliling yang akan digelar BI di Makodam, “Serta ada 11 bank yang akan melayani penukaran uang baru lebaran untuk masyarakat yang membutuhkan. “pungkas Difi Ahmad Johansyah.

Tanaman Organik
Sementara itu, BI Jatim juga berjanji akan terus mendorong agar para petani di Jatim menanam tanaman organik, baik beras, cabai, maupun bawang. ” Dengan adanya penanaman padi secara organik maka hewan penghuni alam yang sejauh ini secata alami menggemburkan tanah sawah seperti cacing dan sebangsanya akan datang kembali secara alami ke sawah bersangkutan,” kata Difi.
Panen perdana di sawah seluas 42 hektare dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan BI Jatim, dengan panen perdana ini BI juga mendorong adanya budi daya padi organik untuk meningkatkan stok pangan di Jatim, meski saat ini sedang surplus.
Dijelaskan, budi daya padi organik mensyaratkan pola pikir dan pengetahuan yang baik bagi alam, meski pengolahanannya lebih merepotkan. “Biarkan alam yang mengurus alam sendiri. Dan ini tujuan BI Jatim’mengajak petani kembali ke alam,” ujarnya. [ma,mut]

Tags: