Persiapan PTM 90 Persen, Vaksinasi Tenaga Pendidik Dikebut

Indah Yudiani, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Cabang Dinas Pendidikan wilayah Pasuruan, Jawa Timur mulai menyiapkan serangkaian persiapan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tahun 2021. Selain memacu vaksinasi tenaga pendidik, juga harus menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat. Dengan menjaga jarak, mempercepat vaksinasi guru, menyediakan tempat cuci tangan hingga penyeprotan disenfektan secara berkala.
Menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan, Indah Yudiani, persiapan sudah dilakukan. Bahkan, persiapan PTM di wilayahnya sudah hampir 90%. Vaksin untuk guru, tenaga pendidik di masing – masing sekolah sudah hampir 70%. Rencananya, usai lebaran nanti 30% sisanya akan dijadwalkan ulang untuk vaksin.
“Usai lebaran, sisa guru yang belum divaksin akan kembali dikebut. Yang artinya 30 persen itu harus selesai sebelum PTM dimulai pada Bulan Juni – Juli nanti,” ujar Indah, Kamis (6/5).
Indah menjelaskan, jika vaksin untuk guru dan tenaga pendidik baru 70 persen, beda halnya dengan persiapan sekolah dalam menyambut PTM. SMA dan SMK dibawah naungannya sudah 100% siap.
“Semua sekolah sudah siap menerapkan PTM ini. Masing-masing sekolah sudah berlomba untuk menyiapkan sarana prasarana untuk penerapan Prokes,” papar Indah.
Pihaknya sekolah secara mandiri mulai menyediakan tempat cuci tangan, bilik disenfiktan, memperbanyak handsanitizer, penyemprotan disenfiktan secara berkala hingga lainnya. Sedangkan untuk keputusan untuk melonggarkan PTM merupakan kabar yang sangat baik bagi sekolah, guru, siswa dan orang tua. Dari evaluasi selama ini, pembelajaran jarak jauh tidak efektif.
“Makanya, kami benar – benar akan menjaga jika memang PTM nantinya sudah dilaksanakan. Kami akan membuat skema agar tidak terjadi penularan di sekolah saat PTM mulai diterapkan,” jelasnya.
Sejumlah skema yang akan disiapkan adalah membuat regulasi agar anak – anak di sekolah tidak berdekatan dan tetap menjaga jarak. Mulai melakukan penataan di bangku – bangku sekolah. Meniadakan jam istirahat hingga mengupayakan jam efektif di sekolah, serta menghimbau siswa langsung pulang setelah jam sekolah.
“Ini akan kami simulasikan sebelum resmi dilaksanakan. Nantinya akan kami evaluasi usai ada simulasi,” papar Indah. [hil]

Tags: