Pertamax Tak Laku, Solar dan Premium Laris

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Lumajang, Bhirawa
Pemberlakukan harga baru BBM dengan penurunan harga ternyata hanya meningkatkan pembelian untuk dua jenis BBM saja yaitu jenis Premium dan Solar. Dari pantauan di SPBU yang beroperasional di Kabupaten Lumajang, kemarin, pembelian  dua jenis BBM ini yang banyak terjadi antrean masyarakat.
Sedangkan untuk penjualan Pertamax tetap sepi alias tidak laku. Kondisi ini seperti yang terlihat di SPBU Bagusari Jl. Mahakam, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang. Dimana, hanya layanan penjuaaln premium dan solar saja yang antriannya sejak subuh mengular.  Sementara untuk layanan penjualan Pertamax yang juga disediakan pengelola, tidak terdapat antrian sedikitpun.   ‘’Sebulan terakhir hanya memesan DO (Delivery Order) pembelian Pertamax ke Pertamina 4 kiloliter saja,’’jelas   Dany Ferdiansyah wakil pengelola SPBU Bagusari Lumajang, Rabu (21/1).
Meski demikian penjualannya cenderung lambat, paling perhari hanya berkisar 30 liter saja.  Sehingga tidak memesan DO banyak, pasalnya jika dipaksanakan akan merugi. Lebih baik kita alokasikan untuk perputaran di penjualan Premium dan Solar.
Menurut Dany Ferdiansyah perhitungannya, jika modal untuk DO Pertamax yang harganya juga diturunkan pemerintah dari Rp. 8.800 perliter menjadi Rp. 8 ribu perliternya mengendap terlalu lama, maka akan terjadi penyusutan dan tidak bisa berputar modalnya.  ‘’Apalagi, untuk Pertamax di SPBU kami, dari DO 4 kiloliter habisnya baru sebulan,’’imbuhnya.
Jadi, modal mengendap sebulan. ‘’Belum lagi risiko jika harga turun seperti sekarang yang sisa stoknya juga masih banyak,’’tandasnya.
Belum lagi potensi penyusutan karenamenguap juga ada.  Sehingga, lanjutnya potensi kerugiannya jadi berlipat-lipat. ‘’Hal ini juga dipicu warga Lumajang tidak terlalu banyak yang menjadi pengguna Pertamax,’’tandasnya. Berbeda dengan di SPBU lain di jalur antarkota seperti di SPBU Kedungjajang.
Dengan kondisi ini, kata Dany Ferdiansyah, layanan penjualan Pertamax yang sepi dikover oleh petugas layanan yang menjaga dispenser Premium dan Solar. ‘’Ketika ada pembeli Pertamax, salah-satu petugas akan berpindah untuk memberikan pelayanan,’’tandasnya. Hanya saja itu jarang terjadi, karena dalam sehari maksimal penjualan Pertamax berkisar 30 liter saja.  Petugas layanan yang ada di SPBU ini untuk pagi sampai sore berjumlah 6 orang. Itu melayani dispenser layanan penjualan Premium, Solar dan Pertamax bergantian. ‘’Mereka kebanyakan fokus di Premium dan solar karena untuk penjualan Pertamax sepi,’’tukasnya. Sedangkan untuk malam yang bertugas 4 orang dan tetap sama bergantian.  [yat]

Tags: