Pertamina Bantah Belum Ada Komunikasi Kilang Minyak Tuban

Vice President Asset Investment Pertamina, Achmad Syaihu Rais.

(Terkait Dengan Rencana Pembebasan Lahan)
Tuban, Bhirawa.
Pertaemuan lanjutan antara Pertamina dan warga Desa Remen dan Mentoso Kecamatan Jenu Tuban terkait dengan proyek Kilang Minyak belum membuahkan hasil. Ada anggapan alotnya komunikasi tersebut, karena pihak Pertamina kurang inten menjalin komunikasi dengan warga setempat.
Selain itu juga, seperti yang disampikan oleh Ketua DPRD Tuban, HM Miyadi, S.Ag., MM beberap ada aktor yang bermain dibalik sulitnya pembebsan dari Kilang Minyak yang akan dibangun oleh Pertamina bersama Rosneft salah satu perusahan minyak dari negara Rusia tersebut.
Oleh kerena itu, Ketua DPRD Tuban ini meminta pada Kepala Desa (Kades) dan Camat setempat untuk kroscek kelapangan dan memastikan soal tandatangan penolakan yang diklaim mencapai 2.000 jiwa dari dua desa, yakni Desa Remendan dan Desa Mentoso, Kecamatan Jenu Tuban.
“Saya tidak curiga siapapun, aktornya siapa pun silahkan dicari sendiri, yang jelas ada aktornya dilapangan,” kata Miyadi.
Sementara itu, Vice President Asset Investment Pertamina, Achmad Syaihu Rais, saat dkonfirmasi menolak jika dituding kurang proaktif berkomunikasi dengan warga sekitar bakal kilang, utamanya Warga Mentoso dan Remen, yang sampai saat ini pembebasan lahanya masih belum tuntas.
“Kami sudah sudah menjalin komunikasi, terus dan inten,” ujar Achmad Syaihu Rais (7/1).
Menurut Syaihu saat ini, pihaknya masih terus berkomuniasi dengan warga Remen dan Mentoso yang lahanya akan dibebaskan untuk keperluan proyek kilang, meski pertemuan yang terakhir di Gedung DPRD Tuban yang di mediasi Komisi A belum membahkan kesepakatan apapun.
“ini sudah ada komunikasi, bersukur bisa bertemu langsung, aspirasi yang disampaikan akan menjadi pertimbangan, tentunya sesuai dengan koridor yang ada, lumrah kalau komunikasi pertama ada penolakan,” kata Syaihu.
Sebelumnya, Camat Jenu, Tuban, Sugeng Winarno, saat ditanya soal komunikasi pertamina dengan warga mengatakan, jika sejauh ini pihak Pertamina belum komunikasi secara intensif, komunikasi yang dilakukan menurut Sugeng, baru sebatas sosialisasi.
“Belum ada tindak lanjut, masih sosialisasi saja, ini mestinya membutuhkan kerja keras Pertamina untuk komunikasi, yang lebih inten, selama ini belum,” kata Sugeng.
Sementara itu, perwakilan Warga Desa Mentoso dan Remen, Suwarto, mengatakan masih belum ada keinginan membebaskan lahan mereka, mereka beralasan lahan yang akan dibebaskan merupakan lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian warga. Warga mengaku akan tetapmempertahanan hak mereka.
“Tanah disana produktif, apalagi disana juga menjadi tempat tinggal, kami tidak mau membebaskanya,” kata Suwarto. (Hud)

Tags: