Pertamina Dukung BUMD Kelola Sumur Minyak Tua

Salah satu sumur minyak tua

Bojonegoro, Bhirawa
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, mendukung PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS), BUMD Pemkab Bojonegoro, mengelola lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.
“Kami (Pertamina EP Asset 4 Field Cepu) mendukung langkah pemerintah kabupaten (pemkab) yang menata tata kelola lapangan sumur minyak tua di Bojonegoro,” kata Manajer Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto.
Ia menyatakan hal itu menanggapi hasil pembahasan pengelolaan lapangan sumur minyak tua yang dilakukan bersama Bupati Bojonegoro Suyoto dengan jajarannya dan perwakilan SKK Migas belum lama ini.
“Pengelolaan lapangan sumur minyak tua akan dilakukan bersama Pertamina dengan melibatkan unsur penambang dan masyarakat di sekitarnya tanpa meninggalkan filosofi pengusahaan sumur tua yang tetap memperhatikan kearifan lokal,” paparnya, akhir pekan lalu.
Yang jelas, menurut dia, pengelolaan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dan Malo, bertujuan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat di sekitar lapangan sumur minyak tua tersebut.
Selain itu, lanjut dia, juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) karena pengelolaan dilakukan melalui BUMD, sekaligus bisa mencegah minyak dijual keluar sehingga bisa mempertahankan mengamankan aset negara.
Dengan demikian, katanya, produksi minyak mentah lapangan sumur minyak tua yang masuk wilayah pertambangan (WP) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu tidak jatuh ke spekulan, tengkulak, dan oknum investor.
“Kalau disetorkan ke Pertamina bisa mendukung produksi minyak nasional. Jangan sampai produksi minyak mentah di lapangan sumur minyak tua hanya menguntungkan oknum petugas dan pihak lain yang tidak memperhatikan kesejahteraan penambang,” tuturnya.
Ia menargetkan produksi lapangan sumur minyak tua yang saat ini disetor penambang ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sekitar 250 barel per hari, bisa meningkat sekitar 700 barel per hari. “Bisa rata-rata 700 barel per hari sudah bagus,” ucapnya.
Dari data yang diperoleh di lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan dan Malo, terdapat 500 titik sumur dengan produksi lebih dari 1.000 barel per hari.
Sebagian produksi disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Cepu, sedangkan lainnya dijual keluar berupa minyak mentah atau diolah dengan disuling secara tradisional menjadi solar dan minyak tanah. [ant]

Tags: