Pertamina EP Kembangkan CSR PSRLB Tahap 2 di Blora Jawa Tengah

Wakil Bupati Blora, Arief Rohman saat hadir di Desa Bajo untuk melihat kegiatan belajar kelompok tani.

Surabaya, Bhirawa.
Melihat animo warga yang cukup besar terkait pertanian SRI organik, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dalam pelaksana pelatihan pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan (PSRLB) tahap 2 di Balai Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora semakin berkembang.
Untuk para penerima manfaat pun meluas tidak hanya di Desa Bajo, melainkan lima desa lainnya yakni Desa Tanjung, Desa Sogo, Desa Ngraho, Desa Wado Kecamatan Kedungtuban dan Desa Sumber Kecamatan Kradenan dengan jumlah peserta 45 orang.
Perwakilan Pertamina, Alev Hildan mengungkapkan rasa syukurnya karena program CSR Pertamina dapat bermanfaat bagi warga sekitar. “Alhamdulillah berdampak positif dan akan dikembangkan di desa-desa lain sehingga Bajo akan menjadi pusat belajar pertanian organic,” terangnya, Minggu (14/7).
Sementara itu Cepu Field Manager, Afwan Daroni mengatakan harapannya agar kelompok semakin kompak dalam memajukan pertanian di Blora. “Semoga produktifitas pertanian dan ekonomi masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.
Dalam pelatihan yang diselenggarakan selama 4 hari dibuka oleh Camat Kedungtuban, Martono yang sangat menyambut baik. “Ini adalah salah satu terobosan dari Pertamina yang programnya berdampak langsung kepada masyarakat. Mari sehat bersama. Saya sendiri sudah menikmati beras organik dari Desa Bajo dan rasanya enak,” katanya.
Sementara di hari ketiga sela-sela pelatihan pada Jumat (12/7), Wakil Bupati Blora, Arief Rohman menyempatkan hadir di Desa Bajo untuk melihat kegiatan belajar kelompok tani. Arief mengaku takjub akan semangat belajar warga untuk melestarikan lingkungan dengan system SRI organic. “Progress-nya sangat pesat, bahkan saya tidak pernah mendapat informasi yang detail seperti ini terkait kelebihan pertanian organic kalau bukan dari Bapak Ibu semua yang menerangkan kepada saya,” katanya.
Selain itu dalam kesempatan tersebut Arief Rohman juga mengajak diskusi warga belajar terkait kendala maupun dukungan yang dibutuhkan dari Pemerintah Kabupaten Blora. “Saya berterima kasih kepada Pertamina untuk program CSR nya yang banyak memberikan ilmu dan pengetahuan untuk Kabupaten Blora. Tentunya ini akan menjadi fokus dan tanggung jawab kami juga untuk memajukan pertanian SRI organik. Silahkan bapak ibu kiranya apa yang perlu disampaikan dan didukung oleh kami,” jelasnya.
Pemasaran juga menjadi poin penting karena menjadi tidak baik apabila hulu sudah berjalan namun hilirnya tidak berjalan semestinya. “Kami berharap dan usahakan agar produk beras organic ini kedepannya dapat dikonsumsi sampai wilayah Blora, Jawa Tengah hingga ekspor keluar,” kata Arief.
Surat, selaku Ketua Kelompok Bina Alamsri mengaku awalnya sempat pesimis dengan program yang digelontorkan oleh Pertamina karena organic identic dengan mahal dan ‘ribet’. Namun setelah setahun merasakan banyak manfaatnya, dirinya dan kelompoknya malah semakin gigih untuk menggalakkan system SRI organic. Sharing ini dilakukan dengan tujuan agar warga belajar baru pun tidak patah semangat di tengah-tengah dan tetap mempraktekkan dengan serius.
“Selain itu kami butuh dukungan legalitas untuk kelompok Bina Alamsri, juga fasilitas uji laboratorium organic terkait produk yang dihasilkan selain beras juga ada tanaman obat keluarga agar mendapat P-IRT dari Dinas Kesehatan,” ungkap Surat yang langsung ditanggapi dan akan ditindak lanjut oleh Wakil Bupati Blora. [riq]

Tags: