Pertamina EP-PGN Matangkan Penyaluran Jargas

Agus Amperianto

Agus Amperianto

Tuban, Bhirawa
Pertamina EP dan PGN (perusahaan Gas Negara) terus mematangkan rencana penyaluran jaringan gas (Jargas) bagi masyarakat Kabupaten Blora yang diharapkan sudah bisa dikmati pada bulan Ramadan ini.
Sambil menunggu surat perintah pengaluran gas dari SKK Migas dan pengadaan spring regulator valve, Pertamina EP dan PGN menyepakati pembuatan draft Prosedur Gas  In Trial Operations sekaligus sebagai SOP penyaluran gas sementara Jargas Blora.
“Prosedur Gas In Trial Operations ini disusun dengan arahan Dirjen Migas Kementerian ESDM sudah ada, dan dalam proses verifikasi ‘hazard operation & identification’.  Ini sekaligus sebagai SOP penyaluran gas sementara Jargas Blora,” kata Agus Amperianto Field Manager Pertamina EP Asset 4 (15/6).
Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) dalam tahap ujicoba penyaluran gas ke rumah tangga di Blora sangat penting, mengingat resiko terpapar kadar H2S sampai melebihi ambang batas (5 ppm), yang harus dimitigasi.  Dalam draft SOP disepakati, jika ada gejala kandungan H2S mencapai 3 ppm, pihak Pertamina EP akan meninformasikan pada PGN agar bersiaga di SV-1. Di pihak lain, pihak Pertamina EP juga akan siaga di metering custody Jargas Blora  untuk penutupan block valve upstream dan downstream.
“Meski realisasi program jargas sangat mendesak, namun faktor keselamatan tetap harus menempati prioritas utama. Karena itu, prosedur penyaluran gas harus benar-benar diperhatikan untuk meminimalisasi risiko fatality,” tegas Agus.
Mantan Rantau Aceh Field Manager Pertamina EP ini menambahkan, untuk mempercepat pengaliran jargas akan dilakukan penggantian spring regulator valve yang lebih sesuai dengan tekanan operasi jargas di Kabupaten Blora, yakni 3 barg. Saat ini spring regulator valve dipersiapkan untuk tekanan 7- 140 psig atau 4,8 – 10 barg.
“Dari survey lapangan, tekanan operasi Jargas Blora sekitar 3 barg. Karena itu, akan dilakukan penyesuaian spring dari PGN dengan range 2,1 barg sampai 5,2 barg. Untuk masa trial juga dilakukan penurunan tekanan dari 360 psig menjadi 60 psig,” katanya.
Dijelaskan, setelah menyiapkan draf SOP, sesuai hasil rapat tanggal 9 Juni akan segera dibahas hasil studi Hazops yang dilakukan tim LAPI ITB, yang direncanakan akan digelar pada 15 Juni mendatang.
Seperti diberitakan, progran city gas di Kabupaten Blora yang disuplai dari central procesing plan (CPP) Gundih akan diawali bagi 780 sambungan rumah (SR) di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan. Desa tersebut berada di ring satu Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ).
Program berikutnya akan menjangkau masyarakat di desa desa lainnya, antara lain, Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo, dan Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, serta Desa Kapuan, Kecamatan Cepu.
Bupati Blora Djoko Nugroho mendesak program Jargas yang semestinya bisa terealisasi pada  Februari 2016 bisa segera diwujud pada bulan puasa ini.
“Pada bulan Ramadan, harapannya sudah bisa dinikmati warga,” jelas Djoko Nugroho, saat rapat kordinasi bersama pejabat dari Kementerian ESDM, di ruang pertemuan bupati Blora, Selasa (10/5/2016) lalu. [hud]

Tags: