Pertamina Foundation Peduli Anak Disabilitas

Bupati Bojonegoro, Suyoto saat mengajak komunikasi dengan salah satu anak disabilitas di Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa).

Kab.Bojonegoro, Bhirawa
Kang Yoto sapaan akrap Bupati Bojonegoro memberikan bantuan kepada anak-anak penyandang disabilitas di hotel aston, mkmerain (1/8). Acara yang diselenggarakan oleh pertamina Foundations ini di bentuk pada tahun 2015 dan mulai memberikan bantuan kepada anak penyandang disabilitas mulai tahun 2016. Acara ini turut juga dihadiri oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
Wahid Achsanul Budaery selaku dewan pengurus pertamina foundation menyampaikan bahwa kita mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas Guru anak Berkebutuhan Khusus, program beasiswa pertamina peduli anak disabilitas ini sebagai bentuk upaya  pertamina dalam mencerdaskan anak bangsa.
Pertamina mempunyai dana CSR yang kita salurkan ke pendidikan. Ini sesuai dengan amanat UU bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa memandang apakah anak tersebut penyandang disabilitas atau tidak. “Ini sebagai bentuk dari kita bahwa pertamina concern kepada dunia pendidikan di Indonesia,” ujar Wahid Achsanul Budaery.
Beasiswa pertamina peduli anak disabilitas ini dirancang untuk bantuan pendidikan bagi para putera-puteri sekolah dasar yang memiliki kebutuhan khusus (anak berkebutuhan khusus) yang kurang mampu dan terpilih. “Jumlah anak yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa ini sebanyak 25 anak peserta 22 anak SD dan 3 anak SMP,” jelasnya.
Kita juga mendatangkan psikolog dan juga praktisi anak berkebutuhan khusus, ini dilakukan untuk meningkatkan kapasistas guru anak berkebutuhan khusus. “Hal ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru dan meningkatkan kemampuan guru dalam hal mengajar anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
Sementara itu Dewi Ragilia Utami salah satu anak penyandang disabilitas yang memperoleh bantuan dari pertamina menyampaikan bahwa dia ingin segera dioperasi karena sebenarnya penyakitnya ini bisa sembuh dengan operasi. “Ia ingin kang Yoto untuk membantu agar segera bisa dioperasi. Selain itu dewi juga ingin dalam pendidikan dia beserta teman-teman disabilitas lainnya bisa bersekolah di sekolah yang diinginkan,” pintanya.
Selain itu, dewi juga menyampaikan kekhawatirannya dan teman-teman lainnya nanti kedepan tidak bisa masuk ke sekolah negeri karena batasan umur. Karena saat ini dewi sudah berusia 16 tahun. Dewi juga mengatakan bahwa kita itu tidak masuk sekolah bukan karena nakal atau malas, tapi karena kita sakit yang menyebabkan kita tidak bisa masuk sekolah. “Kita sangat ingin sekolah, sangat ingin menimba ilmu yang lebih tinggi. Agar kita tidak dipandang sebelah mata lagi oleh masyarakat,” tegasnya.
Sebenarnya kita mampu untuk sukses,untuk bersaing dengan yang lainnya asal kita bisa diberi kesempatan yang sama dengan yang lainnya. “Mungkin secara fisik dan mental kita sedikit berbeda dengan yang lainnya, namun dari segi semangat dan kemampuan kita bisa bersaing bahkan bisa melebihi yang bukan penyandang disabilitas,” pungkasnya.
Kang Yoto dalam sambutannya menyampaikan beliau langsung memerintahkan kepada Dinas pendidikan  untuk membuat Perbub bahwa tidak ada batasan usia bagi anak disabilitas untuk sekolah. Sebenarnya setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang lain.
Sebenarnya kita pelan-pelan akan mengalami disabilitas, pendengaran mulai menurun, penglihatan kabur.
“Kita jangan pernah memandang anak disabilitas sebelah mata, karena mungkin suatu saat dia bisa lebih hebat dari kita,” imbuhnya.
Mungkin nanti para penyandang disabilitas ini bisa menemukan penyakit kanker, bisa menjadi musisi yang hebat. Seperti halnya Stephen William Hawking seorang fisikawan yang menemukan teori lubang hitam (black hole) dia menderita motor neuron dimana penderita mulai kehilangan penggunaan  lengan, kaki, dan suaranya.
Ada juga Ludwig Van Beethoven seorang musisi dan composer besar dalam sejarah musik, tidak banyak yang tau kalau Beethoven menderita kehilangan pendengaran. Meskipun dia mengidap penyakit tuli namun dia bisa menghasilkan karya-karya terbaik dalam sejarah musik. [bas]

Tags: