Pertamini Masih Jadi Kajian Disperindag di Kabupaten Lumajang

Plt.Kepala Disperindag Lumajang, Azis Fachrurrozi.

Lumajang, Bhirawa
Menjamurnya Pertamini di wilayah Lumajang masih menjadi kajian Dipsperindag. Saat ini operasional Pertamini atau penjualan BBM non SPBU menjadi isu di Lumajang karena
banyaknya kasus kebakaran kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Diduga karena modifikasi tangki bensin dari para pemilik Pertamini yang tidak mengutamakan faktor keselamatan sejumlah kendaraan dilaporkan terbakar. Selain itu keberadaan tempat usaha Pertamini tersebut sangat berbahaya karena dekat dengan pemukiman warga atau tidak mengindahkan keselamatan jiwa .
Plt. Disperindag Kabupaten Lumajang,Azis Fachrurrozi ketika ditemui di ruang kerjanya (25/6) yang menjelaskan bahwa keberadaan Pertamini tersebut masih samar korelasinya dengan dinasnya, meskipun praktik para pemilik Pertamini itu berkaitan dengan dunia usaha kecil menengah.
” Sebenarnya Pertamini itu sama seperti penjualan BBM eceran,tapi itu hanya menggunakan alat yang lebih canggih,” ujarnya.
Lebih lanjut Azis menjelaskan bahwa Pertamini itu tidak terkait dengan Disperindag maupun Pertamina, sebab sejauh ini pihaknya juga belum pernah menerima laporan ijin usaha dari para pemilik Pertamini tersebut.
Bahkan dia menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak bisa melaksanakan terra ulang terhadap alat ukur yang ada pada alat Pertamini itu karena alat ukurnya dinilai juga illegal, meskipun telah menggunakan ukuran liter pada mesin Pertamini itu.
Jelasnya bahwa Pertamini tersebut diistilahkan sebagai penjual bensin eceran yang menggunakan alat tertentu akan tetapi hal itu alat yang memiliki legalitas sehingga pihaknya tidak bisa melakukan pengecekan “Terra” atau kebenaran volume secara sah pada ukuran liter yang seperti yang tertera dalam Pertamini itu.
“Alat ukur Terra itu kan tidak legal, maka kita ( meteorologi) tidak berhak melaksanakan terra-terra ulang,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan, di lapangan jumlah Pertamini yang kian menjamur di Lumajang umumnya tidak mengindahkan faktor keselamatan yang terbukti banyak dari mereka menempatkan usahanya di sekitar rumah dan dekat dengan pemukiman warga.
Sementara itu, Kasatpol PP Basuni ketika dikonfirmasi diruang kerjanya kemarin (24/5) terkait tindakan atau langkah apa yang akan dilakukan dengan maraknya keberadaan Pertamini tersebut masih belum bisa memberikan keterangan, dan masih menunggu laporan maupun koordinasi dari pihak yang terkait.(Dwi)

Tags: