Pertanian Kota Batu Peroleh Sertifikat Organik

Wali Kota Batu saat menerima sertifikat pertanian organik dari Lurah Temas untuk diserahkan kepada Gapoktan KWT (supriyanto/bhirawa)

Wali Kota Batu saat menerima sertifikat pertanian organik dari Lurah Temas untuk diserahkan kepada Gapoktan KWT (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Akhirnya lahan pertanian kota Batu mendapat pengesahan sertifikat organik dari Lembaga  Organik Seloliman (LEPSOS). Sertifikat nomor 111-LSPO-005-IDN-05-15 untuk ruang lingkup Tanaman Hortikultura tersebut diberikan kepada Unit Kampung Wisata Tani (KWT) Organik jalan Wukir no.79 Temas Kota Batu.
KWT yang diresmikan tahun 2013, luas sekitar 2800 m2, terdiri dari 2000 m2 untuk lahan pertanian dan sisanya untuk kolam treathmen air agar air yang digunakan tidak mengandung timbal berat.
Menurut Lurah Temas Aditya Aditama menerangkan pengelolaan KWT sesuai Peraturan Menteri Pertanian dan SNI 6729-2013 tentang Pengelolaan Pertanian Organik.
Di antaranya terkait perlakuan terhadap air irigasi yang harus ditreathmen karena air yang masuk ke lahan tersebut banyak mengandung timbal dan sisa-sisa pupuk.
Air ditreatmen melalui 4 kolam, yaitu kolam ke-1 enceng gondok, kolam ke-2 koral, arang, ijuk dan kolam ke- 3 apu-apu. Sedang kolam ke-4 untuk penampungan air.
“Sudah diuji di laboratorium Unibraw, residu logam beratnya sudah tidak muncul, sehingga layak untuk pertanian organik,” tuturnya.
Sedangkan untuk menggunakan pupuk kandang, dan sisa-sisa panen dikembalikan ke lahan sebagai pupuk. Untuk pengendalian hama dan penyakit, KWT menggunakan metode penyehatan tanah dan menyeimbangkan ekosistem di lahan, sehingga tidak ada organisme yang dominan.
“Hasilnya sangat bagus, dari 50 batang tomat bisa panen 100 kg. Saat ini ditanami sayur mayur dan bunga,” kata Adit.
Sementara itu Walikota Batu Eddy Rumpoko saat sarasehan usai penyerahan sertifikat ke Gapoktan KWT mengaku bangga dan berterima kasih atas keinginan kuat Gapoktan se Kota Batu untuk bertani secara organik.
“Saya kaget kok pakai sertifikat. Saat saya ingin pengembangan pertanian organik, saya hanya bertujuan agar hasil produksi pertanian sehat dan bersih, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi. Saya belum berfikir disertifikasi,” ungkap Eddy. Oleh karena itu, Eddy menyatakan akan mendorong pemanfaatan produksi pupuk organik di kota Batu untuk mendorong terwujudnya pertanian organik. Dia juga mengatakan sampah di TPA Tlekung juga akan diolah secara optimal untuk pupuk organik.  [sup]

Tags: