Pertarungan KhulaimVsEmir BakalTerulang diMusda PAN

Partai Amanat NasionalSidoarjo, Bhirawa
Kembalinya ‘pendekar kawak’ Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bertarung memperebutkan jabatan Ketua DPD PAN Sidoarjo periode 2016-2021, membuat situasi mulai memanas. Lobi dan politik uang bakal dimainkan untuk merebut posisi ketua.
Musda dilangsungkan 31 Juli di Hotel Hologen, Raya Juanda dipastikan akan dipenuhi pertikaian karena kerasnya dukungan terhadap masing-masing calon. Dua mantan Ketua DPD, Emir Firdaus dan Khulaim Junaedi sudah mendaftarkan namanya di panitia.
Dua politisi PAN yang selalu berseteru ini seperti diketahui sangat canggih melakukan lobi ke peserta Musda. Khulaim yang dikenal kaya raya dari tambaknya pernah terjungkal dalam perebutan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo saat ini. Emir yang juga dikenal juragan tanah juga tidak mau meluangkan kesempatan untuk kembali merebut jabatan Ketua DPD PAN. Pertarunan gengsi keduanya akan terulang di Musda.
Ketua DPD PAN Sidoarjo sekarang, Imam Sugiri meski belum mendaftar tetapi tersiar kabar bakal mempertahankan jabatan itu. Ketua Fraksi PAN, Bangun Winarso, yang slowly tampaknya ikut berebut kursi panas. Bangun yang sudah merapat ke Ketua DPD PAN Jatim, H Masfuk, mengaku hanya ingin meramaikan Musda saja. Namun tidak menolak bila didapuk jadi ketua kalau memang dikehendaki forum.
Wawan, salah satu Pengurus DPD juga mendaftar. Dan yang paling diperhitungkan kuat saat ini adalah H Dzul Himam. Mantan Ketua Pengurus Muhamadiyah ini mendaftarkan diri meski mengaku tidak berambisi menang. Baginya, yang penting tidak mau menggunakan uang untuk meraih kemenangan. ”Boleh saja omong kosong bisa merebut jabatan politik tanpa uang, dan saya akan membuktikan tidak pakai uang,” tandasnya. Karena itu, ia siap kalah.
”Saya tidak punya uang, kecuali kalau ada figur yang bersimpati kemudian membantu saya untuk menang. Terserah kalau itu, tapi saya pribadi tidak mau politik uang. Karena memang tidak punya uang,” tandasnya.
Dzul Himam berjanji, bila menang kelak tidak mau menggunakan posisinya untuk ikut Pemilu legislatif. Dengan demikian memudahkan dirinya untuk melakukan kontrol terhadap anggota dewan.
Ketua DPD PAN mendatang akan sangat strategi karena akan berpengaruh terhadap Pilkada 2020. Saat itu bupati petahana, Saiful Ilah tidak boleh maju lagi. Sehingga calon bupati maupun wakil bupati menjadi cair untuk diperebutkan semua partai. [hds]

Tags: