Pertumbuhan Ekonomi Jatim 2022 Diproyeksi Capai 5,8 Persen

Gubernur Khofifah bersama Kepala Kanwil BI Jatim Bu Hanoto menyerahkan plakat penghargaan dalam forum Pertemuan Tahunan BI di Gedung Negara Grahadi, Rabu (24/11).

Ekspor Industri Manufaktur Beri Pendorong Kuat
Pemprov Jatim, Bhirawa
Pertumbuhan ekonomi Jatim diprediksi akan terus meningkat seiring bangkitnya berbagai sektor industri manufaktur. Bank Indonesia optimistis, pertumbuhan ekonomi Jatim tahun depan akan terus terakselerasi pada level 5 – 5,8 persen. Pertumbuhan ini akan tercapai dengan adanya sinergi kebijakan inovasi antara pemerintah daerah serta lembaga atau otoritas lainnya di wilayah setempat.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Budi Hanoto saat menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan 2021 di Gedung Negara Grahadi, optimisme kebangkitan ekonomi Jatim didukung oleh kondisi fundamental. “Utamanya ditopang oleh sektor pertanian serta kuatnya sektor industri yang menjadikan Jatim sebagai lead export manufaktur,” ujarnya, Rabu (24/11).
Kondisi ini, kata dia, diperkuat inovasi dan sinergi berbagai pihak dalam menggali potensi yang ada, seperti penguatan kerja sama perdagangan antardaerah, digitalisasi perekonomian, peningkatan inklusivitas UMKM, serta pengembangan ekonomi syariah. Selain itu, inovasi dan sinergi kebijakan tersebut telah mampu menjaga momentum kebangkitan ekonomi Jatim di tahun 2021.
Di tengah kebijakan pembatasan wilayah, pada triwulan III 2021 ekonomi Jatim tetap mampu tumbuh positif sebesar 3,23 persen year on year lebih tinggi dari Jawa yakni 3,03 persen year on year. Sementara itu, pada triwulan IV 2021 pemulihan ekonomi Jatim diperkirakan terus berlanjut sejalan dengan penurunan kasus Covid-19. Budi Hanoto juga menjelaskan bangkitnya ekonomi Jatim di tengah pandemi Covid-19 tidak lepas dari empat faktor yang menjadi kunci sukses.
Rinciannya, lanjut dia, menjadikan Jatim sebagai Lead Export Industri Manufaktur dengan hadirnya kawasan ekonomi eksklusif, kawasan industri halal, pembangunan industri smelter di Gresik serta industri pengolahan lainnya yang mendukung aktifitas ekspor.
Selanjutnya, pertunbuhan ekonomi Jatim juga dipengaruhi dengan penguatan Lumbung Pangan Nusantara yang merupakan potensi besar Jatim dalam memproduksi dan menyuplai bahan makanan secara nasional. Selanjutnya, optimalisasi digitalisasi ekonomi, serta menginklusifkan ekonomi Jatim melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah, dan pariwisata.
Sementara itu, Pertemuan Tahunan Pemprov Jatim dan Bank Indonesia Jatim juga menggelar komitmen program bersama, seperti perluasan Rumah Kurasi dan Pondok Kurasi untuk mendukung 1.000 produk UMKM. Berikutnya, program perluasan Pasar Rakyat Siap Digital, kick off ikrar halal produk UMKM, kick off perluasan program desa wisata halal serta program kandang komunal untuk peningkatan produksi sapi potong.
Kerja sama ini diwujudkan dalam rangka penguatan ekosistem UMKM untuk ekonomi Jatim yang inklusif, membangun Jatim sebagai Pusat Industri Halal terdepan serta mewujudkan Jatim sebagai Lumbung Pangan Nusantara. [tam]

Tags: