Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Capai 5,37 Persen

Pemprov Jatim, Bhirawa
Perekonomian Jatim pada Triwulan I-2017 telah mengalami pertumbuhan sebesar 5,37 persen. Dari sisi produksi, semua kategori mengalami pertumbuhan positif. Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim, Teguh Pramono saat merilis data pertumbuhan ekonomi yang dilakukan BPS Jatim
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pertambangan dan Penggalian sebesar 10,92 persen; diikuti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,09 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 6,28 persen; Konstruksi sebesar 6,21 persen; dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,13 persen.
Dikatakannya, perekonomian Jatim pada kuartal I/2017 lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Diperkirakan hal itu disebabkan masih minimnya anggaran yang terserap oleh proyek-proyek pemerintah. Apa yang terjadi pada awal triwulan ini wajar karena memang banyak rencana kegiatan pemerintah yang belum terealisasi. Namun, kemungkinan akan tumbuh positif di akhir tahun ini,” katanya.
Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 5,39 persen, lebih baik dibanding triwulan I-2016 yang sebesar 1,18 persen. “Kondisi ini terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan Subkategori Tanaman Pangan akibat produksi padi dan jagung yang naik cukup signifikan karena meningkatnya luas panen<” katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan,  struktur perekonomian Jatim menurut lapangan usaha Triwulan I-2017 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 29,30 persen; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 17,94 persen; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 13,45 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, lapangan usaha Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,29 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,07 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,64 persen; serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,55 persen. [rac]

Tags: