Pertumbuhan Ekonomi Kab Sidoarjo Capai 7,1 Persen

14-tembakau-Ach-2Sidoarjo, Bhirawa
Setelah terpuruk akibat musibah Lumpur Lapindo, Porong sejak 2006 lalu. Pertumbuhan ekonomi di Kab Sidoarjo terus mengalami kemerosotan hingga mencapai 4 persen. Para pelaku industri, utamanya industri tas Tanggulangin juga mengalami kerugian 60 persen hingga 80 persen.
Lambat laun, setelah berbagai upaya dibangun Pemkab Sidoarjo untuk memulihkan perekonomian, berbagai macam terobosan telah dilakukan. Menurut Kepala Bappeda Sidoarjo, Ir Sulaksono, Kamis (12/11) kemarin, secara pelan namun pasti akhirnya tahun 2013 hingga September 2014 meningkat hingga 7,13 %  di atas rata-rata Provinsi Jatim yang pertumbuhan ekonominya hanya 6,55% dan pertumbumbuhan ekonomi nasional hanya 6,25%.
Sebelumnya, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH MHum dalam suatu acara menjelaskan kalau pertumbuhan ekonomi sudah membaik, sudah mencapai 7,13 % atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sekitar 6,25 %.
Adapun penguatan yang mendorong atas berhasilnya pertumbuhan ekonomi Sidoarjo diantaranya, jumlah koperasi di Kab Sidoarjo kini sudah mencapai 1.316 lembaga, sementara jumlah UMKM nya sebanyak 171.600 unit usaha.
”Prestasi itu yang membuat Kab Sidoarjo sudah menyandang predikat ‘Sidoarjo Kota UMKM Indonesia, dan 2011 juga mendapatkan penghargaan nasional, Kab Penggerak Koperasi,” jelas Saiful Ilah.
Disamping itu, juga peran aktif Pemkab dalam menyediakan sarana dan prasarana serta mendukung dana permodalan dalam pembangunan Koperasi dan UMKM, per tahun sebesar Rp7,7 miliar dengan bunga rendah sekitar 6%.
Menurut Bupati Saiful Ilah, di UMKM ini tak ada istilah bangkrut. Karena kalau dibandingkan dengan perusahaan besar ada tuntutan kenaikan UMR. Sedangkan di UMKM tak ada, karena mereka dikerjakan sendiri, berwirausaha sendiri, proses keadministrasiannya diatur secara mandiri. ”Jadinya di UMKM ini tak ada istilah bangkrut,” tegas Saiful Ilah mengulang.
Hal ini tak terlepas dari upaya yang terus dilakukan Pemkab Sidoarjo dalam rangka peningkatan  investasi di Sidoarjo, sehingga investasi daerah mengalami kenaikan cukup signifikan. Tahun 2013 jumlah investasi mencapai sekitar Rp13.382.899.929.007, tahun 2014 (per Agustus) nilai investasi Daerah (NON PMDN)  berjumlah Rp4.074.363.981.448, PMA Rp363.377.244.654, PMDN Rp1.628.925.228.411, total nilai investasi Rp6.066.666.454.513.
Kondisi ini membuat Kab Sidoarjo mendapat penghargaan Invesment Award tiga kali berturut turut tahun 2011, 2012, 2013 untuk tahun 2013  diberikan kepada Bupati Sidoarjo oleh Gubernur Jatim, DR H Soekarwo SH MHum pada Januari  2013.
”Tujuan akhirnya, saya yakin kalau Kab Sidoarjo di tahun 2015 siap memasuki perdagangan bebas. Makanya jangan sampai menjadi obyek konsumsi di negeri sendiri. konomi kita harus kuat, kalau sudah kuat akan siap menghadapi pasar bebas,” harap Saiful Ilah. [ach]

Keterangan Foto : Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo kekita memanen tembakau di Desa Wonoayu. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: