Pertumbuhan Ekonomi Pertanian di Jember Terendah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di Kabupaten Jember menempati posisi terendah, yakni sebesar 3,54 persen, kata Bupati Jember Faida dalam penyampaian nota pengantar Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2015.
“Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi dialami sektor konstruksi 13,24 persen, sedangkan pertumbuhan terendah dialami sektor pertanian 3,54 persen,” kata Faida usai rapat paripurna nota pengantar LKPJ tahun anggaran 2015 di ruang sidang utama DPRD Jember, Jatim, Rabu (24/2).
Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember tahun 2014 sebesar 6,15 persen dan sedikit melambat dibandingkan tahun 2013 mencapai 6,22 persen karena beberapa tekanan, gejolak, dan stimulus ekonomi yang terjadi dan ikut mewarnai pembentukan pertumbuhan ekonomi di Jember.
“Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan merupakan potensi terbesar di Kabupaten Jember, namun dalam beberapa tahun terakhir sektor itu belum tergarap secara maksimal,” tuturnya.
Untuk itu dalam kepemimpinananya selama lima tahun ke depan, Faida bersama Wakil Bupati A. Muqit Arief menyatakan kesiapannya untuk memfokuskan pembangunan dan pengembangan sejumlah sektor yang pertumbuhan ekonominya rendah. “Untuk sektor pertanian, saya telah menyiapkan strategi khusus untuk meningkatkan sektor pertanian yakni dengan cara melakukan intensifikasi dan pengolahan produk pertanian,” ujarnya.
Ia mengatakan produk dan pengolahan pertanian jika tidak diperhatikan, maka akan berdampak cukup besar terhadap masyarakat, sehingga hal tersebut akan menjadi prioritas selama lima tahun ke depan.
“Saya berharap pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian yang rendah juga harus mendapat perhatian dari petani, sehingga tahun depan bisa meningkat lebih tinggi,” kata Bupati Jember yang dilantik pada 17 Februari 2016 itu.
Sementara Ketua DPRD kabupaten Jember, HM. Thoif Zamroni mengatakan anggota DPRD Jember membentuk dua panitia khusus untuk membahas LKPJ, agar pembahasan tersebut berjalan optimal. “Dua pansus LKPJ itu akan membahas penggunaan anggaran tahun 2015, sehingga anggota pansus lebih optimal dalam meminta keterangan dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab Jember,” katanya. [efi,ant]

Tags: