Pertumbuhan Perekonomian Bojonegoro Capai 19,87%

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro tahun 2015 mengalami peningkatan 40%  atau mencapai sebesar 19,87 % dari tahun 2014.
“Jika pertumbuhan ekonomi Bojonegoro Tahun  2015 sebesar 19,87 % adalah merupakan data yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten  Bojonegoro, merupakan lembaga yang  memiliki legitimasi mengeluarkan data pertumbuhan ekonomi,”ungkap Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Hartono, Selasa (19/7).
Dimana, pencapaian pertumbuhan ekonomi yang melebihi Nasional dan Jatim dikarenakan kontribusi sektor migas yang merupakan potensi penyumbang terbesar dalam PDRB Kabupaten Bojonegoro, mengalami peningkatan lifting yang cukup signifikan sebesar 40% dibandingkan Tahun 2014.
“Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi riil Bojonegoro dapat diukur juga dari pertumbuhan ekonomi non migas yang pada tahun 2015  mencapai 5,99 %, dimana sektor pertanian menjadi penopang utama pada  pertumbuhan ekonomi non migas,” ujar wabup.
Sedangkan keberadaan dusun gelap di daerahnya, kondisi elektrifikasi di Kabupaten Bojonegoro dari tahun ke tahun secara statistik selalu mengalami peningkatan. “ Pada tahun 2014 elektrifikasi di Kabupaten Bojonegoro mencapai 92,15 % dan pada tahun 2015 mencapai 93,20 %,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan elektrifikasi di Kabupaten Bojonegoro adalah dengan melakukan alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Bojonegoro untuk dusun yang belum teraliri listrik dan bekerjasama dengan PLN Distribusi Jatim dan PLN Distribusi Jawa Tengah.  “ Untuk listrik PLN dan dengan Energi Baru dan Terbarukan dengan memanfaatkan energi Tenaga Surya, “ paparnya.
Selain pemasangan listrik untuk dusun yang belum teraliri listrik atau yang dikenal dengan dusun gelap, pada tahun 2016 ini, kami bekerjasama dengan Dinas ESDM Provinsi Jatim, atas biaya APBN Provinsi Jatim, akan melakukan pemasangan listrik terhadap Rumah Tangga yang diwilayahnya telah teraliri listrik PLN. Namun belum mampu memasang listrik, kepada 115 rumah, dengan tegangan 450 KVA, di beberapa Desa di Wilayah Kecamatan Kalitidu.
“Untuk penanganan kemiskinan, Bojonegoro menempati posisi 10 besar kabupaten termiskin di Jatim ,” pungkasnya.
Data dari Bank Dunia menyebutkan bahwa Bojonegoro adalah termasuk salah satu dari 10 Kabupaten/Kota di Jatim yang tercepat  dalam penurunan  kemiskinan. Hal ini tentu merupakan kerja keras bersama melalui berbagai program pembangunan. [bas]

Tags: