Perum Bulog Cabang Bondowoso Bantah Beras Bantuan Sosial Berbau Apek

Pemimpin Cabang Perum Bulog Bondowoso Rudy Prasetya bersama staf saat menunjukkan stock beras bansos di gudang Bulog. Beras bulog ini layak dikonsumsi karena berjenis medium. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Keluhan adanya beras bansos (bantuan sosial) bau dan apek oleh sejumlah warga yang ada di lingkungan RT 03/RW 12, Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo disikapi serius oleh jajaran Perum Bulog Cabang Bondowoso kemarin. Keluhan itu ditindaklanjuti langsung oleh Pemimpin Perum Bulog Bondowoso Rudy Prasetya dengan mendatangi lokasi yang dikeluhkan warga.

Salah satu warga setempat bernama Ismurtiana yang juga penerima PKH mengakui, beras yang ia terima kondisinya sudah bau apek. Ia mengaku sangat kecewa dengan kualitas beras hasil bantuan Kementerian Sosial RI tersebut. Apalagi, urainya, beras sebanyak 15 kg tiap bulan itu warnanya sudah mulai menguning. “Ketika sudah dimasak menjadi nasi juga mengeluarkan busa,” keluh Ismurtiana.

Sementara itu Rudy Prasetya, Pemimpin Cabang Perum Bulog Bondowoso membantah keras jika kondisi beras bau, apek dan berwarna kuning. Kata Rudy, bantahan itu ia sampaikan setelah dirinya melakukan pengecekan langsung di lokasi yang menjadi keluhan warga.

Masih kata Rudy, jika ditemukan kondisi beras bansos yang kurang layak seyogianya warga melapor ke Desa/Kelurahan setempat untuk segera diganti dengan kualitas yang layak konsumsi. “Memang ada mekanismenya bahwa kalau beras itu tidak sesuai akan ada penggantian,” jelas Rudy.

Rudy kembali menegaskan, proses penggantian beras oleh Perum Bulog disiagakan selama 24 jam sehari semalam. Karena permasalahan kini kian meluas, ujar Rudy, ia harus cepat menanggapi apa yang menjadi keluhan warga penerima PKH di Kabupaten Situbondo tersebut.

Rudy menambahkan, beras tersebut tercatat sebagai beras jenis medium hasil dari CBP (Cadangan Beras Pemerintah). “Beras itu merupakan hasil pengadaan Perum Bulog dari beras petani yang per kg-nya seharga Rp 8.900. Beras beras itu kami kelola, di kemasi dan selanjutnya disalurkan. Itu yang kami lakukan,” ujar Rudy.

Rudy menilai, temuan kondisi beras yang dikeluhkan warga ada kemungkinan dipengaruhi oleh lauk yang kurang serasi saat dikonsumsi. Sebab, urai Rudy, dalam pandangan Perum Bulog kondisi beras masih sesuai dan layak untuk konsumsi.

Rudy menjamin, jika warga tetap meminta ganti beras, ia bersama jajaran Perum Bulog akan berkoordinasi dengan pihak Kelurahan dan Ketua RT untuk mengganti. “Ya kalau minta ganti akan kami tindaklanjuti. Kami akan berkoodinasi dengan Ketua RT dan Lurah agar beras dikumpulkan dan selanjutnya diganti,” ujar Rudy.

Lebih jauh Rudy juga membantah adanya tudingan sejumlah pihak bahwa beras bansos Kemensos RI telah dicampur (dioplos) dengan beras jenis lain. Namun demikian Rudy masih menilai wajar jika ditemukan beras berubah semu, karena penyimpanan beras di gudang sedikit banyak akan berpengaruh pada warna beras. “Kalau disimpan agak lama melebihi tiga bulan memang akan ada perubahan pada warna beras,” pungkas Rudy.[awi]

Tags: