Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Olah Air Sungai Jadi Air Bersih

Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Kab Malang (kanan) saat memdampingi Bupati Malang HM Sanusi (kiri) untuk melihat pengolahan air bersih di IPA Tirtoyudo, Desa Ampelgading, Kec Tirtoyudo, Kab Malang

Kabupaten Malang, Bhirawa
Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada masyarakat setempat, terus melakukan terobosan baru. Salah satunya adalah telah dibangunnya Instalasi Pengelohan Air Minum (IPA) di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, Kab Malang.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Kanjuruhan H Syamsul Hadi, Rabu (30/10), kepada Bhirawa mengatakan, IPA yang kita dibangun di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, hal ini merupakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terkait air bersih. Sedangkan IPA ini bisa dinikmati di 8 desa dari 13 desa di wilayah Kecamatan Tirtoyudo. Sedangkan air yang kita olah melalui IPA mengguanakan air permukaan dari Sungai Tempusari yang berada di Desa Ampelgading.
Sedangkan, lanjut dia, IPA Tirtoyudo kita bangun pada 2013 dengan menghabiskan anggaran Rp 12 miliar. Sedangkan debit air permukaan memiliki kapasitas 50 liter per detik, namun yang kita gunakan hanya 20 liter per detik, yang mampu melayani 1.600 Sambungan Rumah (SR). Dan pelanggan dikenakan tarif sebesar Rp 1.900 per meter kubik. “IPA Tirtuyodo dalam pengolahan air tidak menggunakan air sumber maupun sumur bor, tapi memafaatkan air permukaan Sungai Tempursari,” jelasnya.
Ditegaskan Syamsul, Perumda Tirta Kanjuruhan saat ini memiliki tiga IPA, yakni di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Tirtoyudo, dan Donomulyo. Sehingga dalam melayani kebutuhan air bersih pada masyarakat Kabupaten Malang memanfaatkan air, seperti memanfatkan sumber mata air, air sungai atau air permukaan, dan sumur bor. Sedangkan untuk penyediaan air bersih, maka pihaknya melihat terlebih dahulu air dari mana yang akan kita olah sebagai air bersih, Dan jika di wilayah desa tidak ada sumber mata air, maka kita akan menggunakan sumur bor atau air permukaan.
Dengan memanfaatkan air yang ada itu, kata dia, maka diharapkan masyarakat tidak lagi kekurangan kebutuhan air bersih. Meski di saat musim kemarau, masyarakat yang biasanya kekurangan air bersih bisa terpenuhi. Sehingga pihaknya terus melakukan upaya dalam meningkatkan kebutuhan air bersih, dengan membangun fasilitas seperti IPA dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK). “Karena air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan,” ujarnya.
Menurut Syamsul, pihaknya telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal, agar masyarakat Kabupaten Malang tidak kekurangan kebutuhan air bersih. Sehingga tidak harus mengelola air yang potensial, namun dimana ada potensi air, baik itu air tanah atau air sungai bisa kita kelola menjadi air bersih. Sebab, Perumda Tirta Kanjuruhan sendiri kini sudah memiliki sistem dan peralatan untuk menunjang dalam pengolahan air menjadi air bersih.
Bahkan, kata dia, pihaknya kini juga sudah mengolah air permukaan dari Goa Kalisat, di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dengan menggunakan komputerisasi, yaitu dengan teknologi Supervisory Control And Data Acquisition (Scada) atau sistem kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses produksi dalam pengelolaan air bersih dan generator tenaga listrik. “Jadi dengan menggunakan teknologi tersebut, maka kebutuhan air bersih lebih mudah dilayani oleh Perumda Tirta Kanjuruhan. Namun hal itu juga tergantung penyediaan anggaran,” tegasnya. [cyn]

Tags: