Perumdam Tirta Mahameru Lumajang “Ngangsu Kaweruh” Ke Perumdam Tirta Pendalungan Jember

Kabag Perekonomian Kab Lumajang Murdiyanto (peci) saat menyerahkan cindrata kepada Plt Dirut Perumdam Tirta Pendhalungan Jember Deddy M.Nurahmadi saat stady banding, Rabu (30/6).

Serap Ilmu Produk Turunan AMDK Hazora
Jember, Bhirawa
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pendhalungan Jember menjadi referensi pengembangan Perumdam ( PDAM ) Tirta Mahameru Kabupaten Lumajang. Mereka yang dikomandani oleh Kabag Perekonomian Murdiyanto melakukan ‘ngangsu kaweruh’ dengan cara study banding ke kantor Perumdam Pendhalungan yang ada di Jalan Trunojoyo Jember, Rabu (30/6).

” Kami sudah membaca dan melihat dari Media sosial, bahwa Perumdam Tirta Pendhalungan Jember mampu membangunan turunan produksi dengan membuat air minum dalam kamasan (AMDK) Hazora. Produk Hazora bisa terkenal dan dicintai oleh warga Jember. Ini yang menjadi alasan kuat kami, kenapa kami ngangsu kaweruh ke Perumdam Tirta Pendhalungan Jember,” ujar Kabag Perekonomian Murdiyanto Kab.Lumajang mengawali pembicaraan kemarin.

Murdiyanto mengaku, bahwa Perumdam Tirta Mahameru Lumajang ingin berkembang seperti Jember. Baik dari sisi sosial maupun dari sisi ekonomi,” Kami ingin belajar serius, meskipun tidak bisa menyamai minimal kita bisa meniru. Sumber air kita punya, sarana dan prasarana juga ada, Jember bisa, kenapa kami tidak. Hasil dari belajar ini kita adopsi ke Lumajang, toh ini tujuannya untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat,” ujar Murdiyanto yang didampingi Dewan Pengawas dan Petinggi Perumdam Tirta Mahameru Lumajang.

Dalam kesempatan itu, Murdiyanto mengungkapkan, bahwa untuk produk pengembangan usaha turunan perusahaan, pihaknya mengadopsi dari Perumdam Tirta Pendhalungan Jember. Untuk teknologi Murdiyanto mengaku mengadopsi dari Perumda Air Minum Banyuwangi.

” Di Banyuwangi sudah layanannya berbasis IT. Pelanggan tidak perlu susah payah datang ke loket, cukup menggunakan mobile banking pembayaran terselesaikan. Masyarakat Banyuwangi sudah bisa baca meter sendiri, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan kepada petugas pencatat meter,” tandas mantan Camat Sumbersari Jember ini kemarin.

Sedang untuk manajemen tata kelolanya, lanjut Murdiyanto, Perumdam Tirta Mahameru Lumajang belajar dari Perumdam Among Tirto Batu.” Manajemen dan tata kelola di Batu cukup baik, dan koperasinya juga berjalan dengan baik, dan itu yang kita jalani saat ini. Itu semua untuk peningkatan layanan kepada masyarakat,” terangnya pula.

Sementara Plt.Direktur Utama Perumdam Tirta Pendhalungan Deddy M. Nurahmadi mengatakan kehadiran Perumdam Tirta Mahameru Lumajang hanya membutuhkan ilmu tambahan terkait produksi turunan perusahan berupa AMDK Hazora.” Kalau kemampuan Lumajang dengan kita sama, cuman Jember (Perumdam Tirta Pendhalungan) punya produk turunan berupa AMDK Hazora, sehingga mereka belajar ke Jember,” ujarnya Deddy kemarin.

Dalam kesempatan itu, Deddy menyampaikan tahapan-tahapan dalam memproduksi AMDK. Mulai dari tahapan perijinan, hygienist dan sanitasi.” Mereka belajar secara bertahap terkait produksi AMDK utamanya hygienist dan sanitasi. Karena bagaimanapun juga konsumennya manusia,” kata Deddy kemarin.

Deddy juga menyampaikan profile dan capaian Perumdam Tirta Pendhalungan Jember. Hingga medio Mei 2021, jumlah pelanggan mencapai angka 43.261 pelanggan.” Saya berasumsi, hingga akhir tahun, jumlah pelanggan tembus 50 ribu pelanggan. Sedang laba keuntungan setiap tahun sebesar Rp.10 milyar lebih. Keuntungan ini sebagian untuk peremajaan peralatan yang sudah expired (kedaluarsa) dan menyumbang Kas Daerah (PAD) Rp.1 milyar,” pungkas Deddy kemarin.(efi)

Tags: