Perupa Jatim Lestarikan Budaya Jawa Lewat Goresan

Salah satu pengunjung saat mengamati lukisan yang berjudul 'Pahlawan Kota Pahlawan' karya Asep Nugraha yang di pamerkan di Galeri Seni House of Sampoerna, Minggu (27/4). [geh/bhirawa]

Salah satu pengunjung saat mengamati lukisan yang berjudul ‘Pahlawan Kota Pahlawan’ karya Asep Nugraha yang di pamerkan di Galeri Seni House of Sampoerna, Minggu (27/4). [geh/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sebagai bentuk kepedulian serta keinginan untuk melestarikan budaya lokal dalam karya seni, 38 seniman dari Komunitas Perupa Jawa Timur (KOPERJATI) gelar pameran lukis yang bertajuk ‘Javanesi@rt#3’ di Galeri Seni House of Sampoerna sampai 18 Mei mendatang.
Tema yang ditampilkan pada karya lukis ini terinspirasi oleh dinamika kehidupan masyarakat Jawa yang masih lekat dengan sentuhan tradisinya. Para perupa terdorong untuk jeli melihat sisi-sisi unik kehidupan di sekitar dan menerjemahkannya ke dalam 38 karya lukis dari 38 seniman.
Beberapa karya lukis salah satu hasil karya Bangun Asmoro, seniman asal Sidoarjo melalui karyanya yang berjudul ‘Seng Mbau Rekso’. Karya tersebut bercerita mengenai tradisi kenduren yang turun-temurun dilakukan masyarakat Jawa untuk memohon restu dari pemilik alam semesta sebelum mengawali sebuah hajat.
Lain halnya dengan Hadi Koco yang menampilkan figur perempuan Jawa dalam balutan kain hitam yang diberi judul “Gadis Jawa”. Lukisan tersebut menggambarkan sosok yang lembut dan keibuan sebagaimana posisi perempuan di dalam keluarga, mendukung keberadaan suami.
Ketua pameran, Muit Arsa mengatakan, seluruh karya yang dipamerkan di sini merupakan ilustrasi tentang keberadaan Jawa dengan beragam tradisi dan seni budayanya. Memang menarik untuk diapresiasi, mengingat hal tersebut merupakan warisan leluhur yang harus dipertahankan dan dilestarikan.
“Tentu saja ini tidak mudah mengingat begitu derasnya arus kebudayaan asing yang melanda sehingga tanpa kita sadari telah mengikis keberadaan budaya local yang sarat filosofi dan adiluhung,” kata Muit ketika ditemui Bhirawa, Minggu (26/4).
Untuk itu, tambah Muit yang juga memamerkan karyanya yang berjudul ‘Nyonyalisa’ melaui pameran lukisan ini berupaya menyampaikan pesan pada generasi muda agar lebih mencintai kebudayaan tradisional, karena bagaimanapun kebudayaan luar yang pop dan instan tersebut kurang sesuai dengan jatidiri diri kita yang erat menjunjung norma dan adat istiadat ketimuran.
“Gelaran ini tentu bukan hanya seni budaya yang ditampilkan, karena masih banyak aspek yang mearik untuk divisualisasikan seperti dinamika kehidupan masyarakat jawa dari perspektif masing-masing perupa yang berpameran,” tambahnya.
General manager HoS, Ina Silas memaparkan, keragaman kekayaan tradisi di pulau Jawa tersebar dari ujung Utara hingga ujung selatan, dari timur ke barat, tersebar di berbagai pelosok desa, hingga sudut-sudut kota.
“38 pelukis Jawa Timur tak ingin menjadikan tradisi dan kehidupan masyarakat Jawa hanya menjadi khayalan fatamorgana, yang akan hilang tak terbatas. Tidak sekedar sebagai ekspresi diri, ataueksistensi seperti si Selfie yang sekarang sedang in, namun lebih kepada peduli pada keberlangsungan tradisi yang notabene merupakan ‘non kebendaan’ atau bahasa kerennya intangible, menjadi sesuatu dengan wujud lebih nyata,” paparnya.
Javanesi@rt#3 merupakan pameran roadshow yang telah digelar di Surabaya kali ketiga, setelah Bandung dan Jakarta, sebagai usaha untuk mempertahankan seni dan budaya Jawa. Selama pameran berlangsung, para seniman akan melaksanakan kegiatan melukis on the spot pada hari-hari tertentu. Hal ini sebagai bagian dari edukasi bagi masyarakat yang diharapkan turut aktif melestarikan budaya bangsa melalui seni kreatif.
Selain Bangun Asmoro dan Hadi Koco, seniman lainnya yang turut berperan aktif pada pameran kali ini adalah Amat Mulyono, Andie Aradhea, Andi Prayitno, Anggik S, Aris Darmawan, Asep Nugraha, Bagus Mpu B, Budi Sulaiman, Buggy, Daniel DQ, Djagad Ngadianto, Dodik Hartono, Eddy Kuas, Fadhil F, Gunawan Januarta, Hamid Nabhan, H Nur Cholis, Jansen Jassin, Jiyu, Kak Herry, Mbah Gimbal, Misgeiyanto, Mpu Harrys, Muchiban, Muit Arsa, Nining, Roeslan A Gani, Ryan Utoro, Shocib Munajad, Sugeng Wahyono, S Wahyudi, Syamduro, Witra Yuwan ,Yusuf AS, Zaynal AM. [geh]

Tags: