Perusahaan di Sidoarjo Dimotivasi Banyak Melakukan Eksport

Kepala BKP, Ali Jamil dan Bupati Sidoarjo, melepas pemberangkatan eksport produk karkas beku ayam dari PT Ciomas Adisatwa.

(Timor Leste Lebih Suka Produk Dari Indonesia )

Sidoarjo, Bhirawa
Sejumlah produk eksport ke sejumlah negara, dari hasil peternakan dan hasil pertanian, di Kab Sidoarjo, Senin (23/9) kemarin, dilepas oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (BKP) Kementan, Ir Ali Jamil Ph.D.
Seperti di Pabrik PT Ciomas Adisatwa yang ada di Kec Balongbendo, yang mengeksport 60 ton karkas ayam beku senilai Rp.2,8 miliar ke Timor Leste, untuk pertama kalinya.
Prosesi pelepasan eksport dengan pengguntingan untaian pita dan bunga, didampingi oleh
Ir. Fini Murfiani, M.Si, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Kepala BBKP Surabaya, M.Musafak Fauzi dan Head of Division PT Ciomas Adisatwa, Tomi Kuncoro.
Kepala BKP, Ali Jamil, mengatakan kalau eksport produk dari Indonesia ke Timor Leste dapat peluang besar.
“Para pengusaha silakan eksport sebanyak-banyaknya, Presiden juga merespon positif dan memberikan dukungannya,” kata Ali Jamil, saat memberikan sambutannya saat di PT Ciomas Adisatwa.
Ia mengatakan kegiatan eksport Indonesia mulai tahun 2013 sampai 2018 lalu, volumenya sangat besar.
Dirinya mengatakan dari Kab Sidoarjo banyak produk yang telah dieksport. Salah satu contohnya dari hasil perkebunan dan pertanian. Seperti mangga dan salak dari Sidoarjo.
Sementara itu, Ir. Fini Murfiani, M.Si, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, mengatakan produk karkas ayam beku yang dikirim ke Timor Leste itu berkualitas standart internasional. Tidak kalah dengan produk disana yang dari negara Brazil.
“Disana peluang pasar daging ayam besar, karena kita lebih dekat dengan Timor Leste, tentu saja produk kita harus lebih fresh,” katanya.
Dirinya menyarankan, nantinya tidak hanya mengeksport karkas ayam beku saja, tapi juga bisa berupa nugget. Agar lebih bervariasi. Sehingga tentu saja devisa negara yang didapat juga akan lebih besar lagi.
Kepada pihak PT Ciomas Adisatwa, dirinya berharap agar perusahaan tersebut supaya bisa bermitra dengan rakyat, dengan konsep saling menguntungkan. Sehingga di Sidoarjo terwujud iklim usaha yang kondusif.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, dalam kesempatan itu, sempat mengatakan Kab Sidoarjo memang banyak melakukan eksport, sebab di daerah ini banyak berdiri ratusan perusahaan besar dan menengah.
Dari keberadaan perusahaan itu, kata Bupati Saiful Ilah, ikut memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Kepada perusahaan di Sidoarjo, dirinya berpesan agar mereka tetap bisa menjaga kualitas dan profesionalitas yang tinggi.
“Agar tetap mampu bersaing dengan negara lain,” katanya.
Disela-sela kegiatan, Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Dr Mussyafak Fauzi, yang mendampingi kunjungan kerja itu mengatakan, selain melepas karkas beku ayam, pada saat yang bersamaan juga turut dilepas beberapa produk pertanian sebanyak 332,1 ton total nilai ekonomi sebesar Rp.10.26 miliar.
Produk pertanian unggulan asal Jatim lain yang diekspor itu adalah produk olahan Kakao berupa Cocoa Sugar Mix, Alkalized Cocoa Powder dan Natural Cocoa Powder dengan total 272 ton senilai Rp.6,06 miliar milik PT Aneka Kakao.
Kemudian kunyit, damar batu dan cengkeh masing-masing 20 ton senilai Rp.2,2 miliar milik PT Sari Makmur dengan tujuan negara Cina, Rusia, Vietnam dan India.
Selanjutnya adalah komoditas asal hewan berupa Sarang Burung Walet (SBW) milik CV Walet Mas, sebanyak 100 kilogram senilai Rp. 2 miliar dengan negara tujuan Hongkong. (kus)

Tags: