Perusahaan Pembuat Kapal Dukung Tol Laut

Menkeu-ketika-meninjau-pelakaanaan-tol-laut-di-Tanjung-Perak-Surabaya. [m ali/bhirawa]

Menkeu-ketika-meninjau-pelakaanaan-tol-laut-di-Tanjung-Perak-Surabaya. [m ali/bhirawa]

Surabaya,Bhirawa.
Sebagai salah satu perusahaan galangan kapal dalam negeri, PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI) Shipyard sangat memegang komitmen untuk terus mensukung kebijakan pemerintah soal tol laut, dalam hal ini di manifeataaikan pada ketepatan danv kecepatan untuk menyelesaikan pembuatab kapal order konsumen. dibuktikan pada tahun 2016 semua kapal peaanan dapat dituntaskan dengan baik, Terutama kapal-kapal pesanan pemerintah yang dipercayakan kepadanya untuk mendukung program tol laut (Maritime Highways), hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (ASSI) Shipyard, Anita Puji Utami Jumat (30/12/2016).
“Komitmen Adiluhung berperan aktif sebagai motor penggerak dalam pengembangan industri maritim Indonesia, itu dibuktikan dengan menerima kepercayaan dari pemerintah untuk mengerjakan kapal-kapal guna mensukseskan program Tol Laut yang digagas Presiden Jokowi,” tutur Anita.
Merefleksi kinerja tahunan untuk produksi kapal sepanjang 2016, Anita mengutarakan, galangan yang berlokasi di Bangkalan, Madura ini mampu memberikan yang terbaik atas komitmennya terhadap industri maritim di Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui kepercayaan yang diberikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pemesanan pembangunan 10 unit kapal baru di tahun 2016.
“Sebanyak 10 unit kapal bangunan baru yang kami lalui dari pelaksanaan tender Kemenhub itu, tiga unit diantaranya sudah kami selesaikan pembangunannya hingga pengiriman di 2016. Semuanya clear, dan telah melalui berita acara serah terima kepada operator yang ditunjuk Kemenhub,” ujar nya.
Terkait progres pembuatan kapal baru pesanan Kemenhub RI tersebut, masing-masing adalah, 2 unit kapal perintis ukuran 750 DWT dan satu unit kapal penyeberangan jenis ferry roro (roll on roll off). Anita mengatakan, dua kapal yang perintis yang telah diserahterimakan tersebut adalah KM Sabuk Nusantara 60 dan KM Sabuk Nusantara 62, serta ferry roro KMP Kokonao. “Malah sekarang, KM Sabuk Nusantara 60 telah beroperasi melayani masyarakat di Sorong – Papua dan KM Sabuk Nusantara 62 di Tanjung Pinang,” papar Anita didampingi Manager Marketing PT ASSI, Andi Kurniawan.
Bagaimana dengan penyelesaian 7 unit kapal yang tersisa? Anita menjelaskan, sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, pengerjaan 7 unit kapal akan berakhir pada Desember 2017. Ketujuh kapal tersebut terdiri dari 2 unit kapal perintis tipe 2000 Gross Tonnage (GT), 2 unit tipe 1200 GT, 2 unit kapal pengangkut ternak, dan 1 unit kapal penyeberangan/ferry ro-ro ukuran 2000 GT. “Kontrak seluruhnya bersumber dari APBN-P 2015, yang mencapai Rp 470 miliar,” jelas perempuan berjilbab dan berkacamata ini.
Ia menyebut, kemampuan yang ditampilkan Adiluhung ini merupakan bentuk komitmen untuk mempersembahkan alat transportasi yang benar-benar memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat. Apalagi target keseluruhan dari penyelesaian pekerjaan telah sesuai dengan spesifikasi teknis (spek) dan mutu bangunan/kapal yang baik.
“Tapi, di penghujung 2016 ini, kami berharap, pemerintah lebih meningkatkan lagi pembangunan di sektor maritim yang lebih komprehensif,” harapnya. [ma]

Tags: