Perusahaan Sidoarjo Kelola Limbah Sesuai Standar

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab Sidoarjo, Ir Siswoyo.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab Sidoarjo, Ir Siswoyo.

Sidoarjo, Bhirawa
Perusahaan di Kab Sidoarjo mulai tahun 2012 lalu sudah tak ada lagi yang berwarna hitam, dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper), tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab Sidoarjo, Ir Siswoyo, menegaskan, perusahaan mendapat predikat warna hitam dalam Proper, kalau mereka sama sekali tak melakukan pengolahan limbah di lingkungannya.
”Mereka cuek, apatis, dan sebagai investasi di Sidoarjo, sama sekali tak mengikuti regulasi yang harus dilakukan, terakhir tak ada hitam mulai tahun 2012, 2013 dan 2014 mereka sudah mejadi merah,” ujar Siswoyo, Senin ( 8/6) kemarin.
Meski perusahaan itu bersikap cuek, menurut Siswoyo, Pemkab Sidoarjo tak asal main tutup saja pada perusahaan itu. Sebab masih memikirkan pertimbangan lain. Misal masalah investasi dan masalah tenaga kerjanya.
Sehingga pihak Pemkab harus melakukan komunikasi pada mereka. Misalnya, apa kesulitan yang dihadapi dalam pengolahan limbah. Kalau ada, mereka bisa dibantu. Agar dalam pengolahan limbah di perusahaan itu bisa jadi lebih baik. Dalam kegiatan Proper, perusahaan di Sidoarjo yang banyak adalah berwarna biru, kemudian warna merah. Dalam urutannya, dimulai warna emas, hijau, biru, merah dan hitam.
Diakui Siswoyo, perusahaan di Sidoarjo belum sampai ada perusahaan yang mendapat warna emas dalam Proper. Karena syaratnya seperti diantaranya CSR sudah harus jalan, pemberdayaan warga sekitar dan sebagainya. Di Sidoarjo banyak warna birunya, untuk bisa dapat warna emas, akan diupayakan.
Program Proper di Kab Sidoarjo, setahun dilakukan sebanyak dua kali. Program ini ditawarkan pada perusahaan, agar meski di Sidoarjo banyak berdiri perusahaan, tapi soal perizinannya dan pengolahan limbahnya, tak sampai menyalahi regulasi yang ada.
”Investasi ke Sidoarjo silakan sebanyak-banyak tapi tetap diharapkan berwawasan lingkungan, supaya tak sampai merusak ekosistem di Sidoarjo dan menjaga keseimbangan lingkungan,” kata mantan Kabag Humas Pemkab Sidoarjo itu. [ali]

Tags: