Perusahaan Sirtu Tanggung Perbaikan Akses Jalan Wisata Tutur

Hari Aprianto, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan

Pasuruan, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan akhirnya angkat bicara terkait jalan wisata yang rusak, tepatnya di Jalan Puntir, Desa Puntir, Kecamatan Purwosari hingga menuju kawasan agrowisata Nongkojajar (Tutur), Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Hari Aprianto menyampaikan perbaikan jalan wisata tersebut dibebankan kepada para perusahaan sirtu. Pasalnya jalan yang merupakan kewenangan Pemkab Pasuruan itu sebelumnya sudah diperbaiki.
“Sesuai dengan kesepakatan bersama, antara komisi III DPRD, perwakilan warga Puntir dan sejumlah pengusaha sirtu di kantor DPRD Kabupaten Pasuruan bahwa mereka (pengusaha sirtu) bersedia memperbaiki jalan yang rusak itu. Karena material truk pengangkut sirtu mereka, sehingga jalan Puntir rusak,” ujar Hari Aprianto, Senin (2/4).
Kesepakatan sudah berjalan, sejumlah pengusaha menjalankan perbaikan tersebut. Hanya saja, ada pengusaha yang mengindahkan kesepakatan itu. Hal itulah, membuat warga sekitar kembali ke kantor DPRD Kabupaten Pasuruan untuk mempertanyakan lagi hasil kesepakatan perbaikan jalan rusak itu.
“Beberapa hari kemarin, masyarakat Puntir nagih janji lagi ke kantor dewan karena perbaikan jalan tak sesuai dengan kesepakatan. Hanya di tambal sulam, itupun sedikit. Sehingga, hanya dalam waktu sehari, kondisi aspal langsung mengelupas. Warga disana hanya satu permintaan, cepat benahi jalan rusak ini supaya perekonomiannya meningkat,” tandas Hari Aprianto.
Ia pun mengharapkan ke sejumlah perusahaan sirtu di area agrowisata Tutur supaya menempati kesempakatan itu. “Intinya warga disini menginginkan jalan yang rusak segera diperbaiki. Agar perekonomian warga sekitar kembali normal. Makanya, kami meminta agar pengusaha-pengusaha sirtu secepatnya melakukan perbaikan ini,” terang Hari Aprianto.
Saat ini, pihaknya melakukan perbaikan jalan di kawasan Tutur. Tepatnya di Desa Mbodo hingga Perbatasan Kabupaten Malang. Panjang totalnya, mencapai 6,2 kilometer. Jalan tersebut akan dilebarkan. Dari semula, hanya tiga sampai empat meter, kini akan menjadi enam meter hingga tujuh meter.
“Anggarannya mencapai Rp 18 miliar dari pusat melalui DAK. Perencanaannya sudah. Saat ini tinggal memasukkannya ke BLP untuk dilakukan lelang,” imbuhnya.
Adapun pelaksanaannya, dilakukan pada Mei atau Juni. Sehingga perbaikan itu bisa rampung sekitar September. “Sebelum akhir tahun sudah bisa selesai. Total waktu pengerjaannya sebanyak empat bulan,” tambah Hari Aprianto.
Sekadar dikatahui, kenyamanan warga di lima desa, tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan dalam setahun lebih ini terganggu. Karena, sepanjang jalan menuju kawasan agrowisata Nongkojajar (Tutur) melalui Jalan Raya Puntir, Purwosari tersebut sudah lama rusak.
Lima desa itu adalah Desa Pakem dan Puntir, Kecamatan Purwosari, Desa Semut Kecamatan Purwodadi, Desa Welang Kecamatan Kejayan dan Desa Ngembal Kecamatan Tutur. Kondisi itu keluhkan warga sekitar hingga pengguna jalan melintas disana.
Bahkan, kerusakannya cukup panjang yakni sekitar 5 kilometer. Kerusakannya pun bervariatif yakni lubang dengan diameter yang cukup membahayakan, utamanya kendaraan roda dua. Yang lebih ironi, kerusakan makin diperparah saat hujan turun. Ruas jalan yang ada terlihat layaknya kolam.
Rusaknya jalan tersebut dikarenakan banyaknya kendaraan besar yang melebihi muatan seperti truk pengangkut batu pasir dari PT Ekajaya, PT Gajah Mas, PT Tirto Bumi dan PT Beton. [hil]

Tags: