Judul : Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Penulis : Keigo Higashino
Penerjemah : Faira Ammadea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Kesembilan, 2022
Tebal : 400 halaman
ISBN : 978-602-064-829-3
Peresensi : Ratnani Latifah
Penulis asal Jepara
Bagi penikmat buku bergenre misteri, kriminal dan thriller, tentu tidak asing dengan nama Keigo Higahisno. Ia merupakan penulis asal Jepang yang dikenal dengan gaya ceritanya yang menarik dan selalu memiliki plot twist yang tidak mencegangkan pembaca. Tidak hanya itu hampir setiap tokoh dalam kisahnya selalu dapat menarik simpati para pembaca. Karena kepiawainnya itulah namanya seding disandingkan dengan penulis misteri kawakan Agatha Christie.
Melalui karya-karyanya yang menarik itulah ia berhasil meraih berbagai penghargan. Salah satunya penghargaan Edogawa Rampo Prize untuk novel Hogao yang ia raih pada usia 27 tahun. Pada 2006 ia berhasil meraih penghargaan Naoki Prize untik Novel Terbaik dan Honkaku Mystery Award dari novelnya The Devotion of Suspect X.
Novel “Keajaiaban Kelontong Naminya” merupakan salah satu karya Keigo Higashino yang hemat saya tidak kalah menarik dengan karya lainnya. Memang genre novel ini agak berbeda dari kebanyakan buku yang pernah ia tulis. Akan tetapi kisah yang ditampilkan tidak kalah menarik. Bahkan bisa dibilang kisah ini sangat hangat dan dapat membuat para pembacanya jatuh cinta dan bersimpati pada para tokohnya.
Secara garis besar novel ini menceritakan tentang kisah tiga pemuda yaitu Shota, Atsuya dan Kohei yang terjebak di rumah kelontong, saat mereka melarikan diri dari kejahatan kecil yang mereka lakukan. Mereka tidak ada pilihan lain selain sembunyi saat mobil mereka mogok. Jika mereka memaksakan diri terus bergerak, mereka khawatir polisi dapat mengendus jejak mereka.
Namun siapa sangka di rumah kelontong itu, mereka mendapati pengalaman yang mengejutkan, tetapi membuat mereka penasaran. Saat mereka bersembunyi mendadak mereka mendapat sebuah surat yang ternyara berasal dari masa lalu. Dalam surat itu si pengirim meminta pendapat dan saran tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Ketiga pemuda itu, awalnya bingung bagaimana membalas surat yang terus berdatangan ke toko kelontong tersebut. Akan tetapi akhirnya mereka berusaha membalas surat-surat itu dan memberikan jawaban sesuai dengan pemikiran dan pengalaman mereka. Lucu, menarik, menginspirasi, mendebarkan, dan mengharukan itulah kisah-kisah yang akan kita temukan dalam novel ini. Terdiri dari lima bab, novel ini akan menyedot fokus kita, membuat kita seolah-olah ikut masuk dalam jalinan cerita yang panjang.
Cerita ini bukan hanya kisah tentang tiga pemuda tersebut, ada pula kisah kakek Namiya yang tidak kalah mengharukan. Bisa dibilang ia merupakan sosok yang telah memulai kebiasaan surat menurat dan membuat toko kelontongnya menjadi terkenal. Dari satu mulut ke mulut orang lain, keajaiban kelontong telah dikenal banyak orang. Pertanyaanya mengapa kakek Namiya melakukan hal itu? Bagaimana roda perputaran masa lalu dan masa kini bisa berhenti? Kita dapat menemukan jawaban itu dalam buku ini.
Secara keseluruhan buku ini sangat menarik. Novel ini menunjukkan betapa piawainya sang penulis yang dapat membuat cerita dengan alur yang tidak mudah. Novel ini juga sangat menginspirasi. Banyak hal dan kejadian yang dapat kita petika ketika membaca novel ini. Di antaranya kita diingatkan untuk berani mencoba melakukan apa yang kita sukai, pentingnya melakukan usaha untuk meraih apa pun yang ingin kira raih dan tidak mudah menyerah. Hidup di dunia ini memang tidak mudah, tetapi jika kita mau berjuang, berani mencoba dan tidak menyerah maka kita akan memiliki kesempatan lebih besar untuk meraihnya.
Pesan lain yang dapat kita tangkap dari novel ini adalah kesempatan-setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Tidak ketinggalan kisah ini mengirimkan pesan untuk saling peduli dan kasih sayang. Buku ini, bisa menjadi selingan bacaan yang menghangatkan hati di bulan nan fitri. Jika ingin berkenalan dengan karya Keigo Higashio lainnya, buku terbarunya “Angsa dan Kelelawar” sudah mulai Pre-Order tanggal 25 April -3 Mei 2023.
Srobyong, 25 April 2023
———– *** ————