Pesan Lewat Website, Orangtua Bisa Kontrol Jajanan Siswa

Alan Satria dan Felix Wibysana Budianto, dua siswa SMAK St Hendrikus Surabaya ini menunjukkan hasil karyanya yang telah berhasil meraih predikat terbaik dalam ajang Peneliti Belia Surabaya.

Alan Satria dan Felix Wibysana Budianto, dua siswa SMAK St Hendrikus Surabaya ini menunjukkan hasil karyanya yang telah berhasil meraih predikat terbaik dalam ajang Peneliti Belia Surabaya.

Kota Surabaya, Bhirawa
Waktu istirahat di SMAK St Hendrikus, Surabaya selalu ditunggu-tunggu siswa. Saat bel tanda istirahat berbunyi, sekejap saja ratusan siswa berjubel memenuhi area kantin. Sayang, hal ini kadang menyisakan kekecewaan bagi sebagian siswa lantaran tidak terlayani. Hingga Alan Satria dan Felix Wibysana Budianto terinspirasi menciptakan sistem layanan kantin secara online.
Pemandangan kantin sekolah yang terletak di Jalan Arief Rachman Hakim Surabaya itu memang selalu semrawut setiap jam istirahat berlangsung. Ini tidak hanya membuat siswa sering tidak terlayani meski sudah antre. Tetapi tingkat higienis juga menjadi tak terjamin. Karena, usai menerima uang penjual langsung melayani pembeli tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Alan Satria dan Felix Wibysana Budianto tergerak untuk memecahkan persoalan di sekolahnya itu. Keduanya siswa kelas XI peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) ini membuat program aplikasi berbasis Innovative Online School Canteen (IONS). Program ini dirancang untuk mempercepat pembayaran dan pemesanan makanan di kantin. Sistemnya online sehingga siapapun yang terkoneksi internet dapat memanfaatkannya. Selama tiga bulan, program ini dibuat dengan berulang kali percobaan.
Alan mengakui, pengalaman sehari-hari ketika melihat kantin sekolah menjadi inspirasinya. Bahkan dia sendiri sering tak terlayani saat akan memesan makanan karena sangking ramainya pembeli. “Program ini dapat menyelesaikan masalah pembayaran di kantin tanpa harus antre. Dan semua bisa terlayani,” katanya.
Felix menambahkan, cara kerja program ini cukup mudah. Siswa yang ingin memesan makanan secara online dapat mendaftar ke bagian Tata Usaha (TU) sekolah untuk mendapat Identity Document (ID) dan menyetorkan sejumlah uang untuk mengisi saldo yang disebut dalam website dengan istilah point.
Selanjutnya, ketika siswa akan memesan makanan cukup login menggunakan ID-nya masing-masing. Sementara, uang yang didepositkan itu akan menjadi digital dan otomatis berkurang sesuai dengan harga makanan atau minuman yang dipesan. “Pemesanan makanan dilakukan sehari sebelumnya dan dibatasi sampai jam 8 malam,” ujarnya.
Dia mencontohkan, jika besok seorang siswa ingin makan nasi goreng di kantin, maka hari ini harus sudah pesan melalui IONS. Pasalnya, setelah jam 8 malam, bagian admin IONS yang seorang petugas TU akan memberitahukan semua pesanan kepada pemilik warung. Sehingga memasaknya akan disesuaikan dengan kebutuhan pesanan.
“Berapa jumlah pesanan bisa disampaikan admin kepada pemilik warung dengan menggunakan SMS atau email. Jadi, kelebihan lain program IONS ini akan meminimalisir jumlah makanan sisa. Karena membuat makanannya disesuaikan kebutuhan,” jelasnya.
Saat siswa mengambil pesanan makanan, cukup menunjukkan bukti pembayaran. Tidak akan ada antrean panjang kembali di kantin dan semua bisa cepat terlayani. Meskipun demikian, kata Felix, program ini masih bisa dikembangkan lebih lanjut.
Karena menggunakan sistem online, seluruh pesanan jajanan siswa di sekolah akan terekam pada menu history. Sehingga orangtua di rumah sewaktu-waktu dapat mengontrol makan apa saja anaknya hari ini di sekolah. “Kalau misalnya tiba-tiba anak sakit perut di rumah, history-nya bisa dilihat untuk mengetahui apa saja yang sudah dimakan,” kata dia.
Cerita yang cukup membanggakan dari hasil inovasi ini, jerih payah kedua siswa ini berhasil menorehkan prestasi terbaik se-Surabaya. Program aplikasi berbasis website IONS berhasil membawa pulang medali emas dalam Lomba Peneliti Belia yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya untuk kategori komputer. Selanjutnya, mereka akan menjadi salah satu wakil Kota Pahlawan ini dalam kompetisi serupa tingkat nasional November mendatang.[tam]

Tags: