Pesanteren dan Santri Kekuatan Luar Biasa Indonesia

Pandeglang, Bhirawa
Pramono Edhie Wibowo, Dewan Pembina dan Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, malam ini menyempatkan hadir pada “Malam Cinta Rasul” di lapangan Mengger, Pandeglang, Banten. Acara yang diinisiasi oleh Dra. Hj. Ratu Siti Romlah , M.Ag (Anggota DPR/MPR RI) juga dihadiri oleh Dr. H. Munawar Fuad, MA (Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia), dan pengamat dari University Malaya, Malaysia, Prof. Dato’ DR. Redzuan Othman.
Dihadapan ribuan santri dan warga Pandeglang, dalam sesi “Taushiyah Kebangsaan” Edhie menyatakan peran sentral santri dan pesanteren tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan dan persatuan bangsa. “Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara dengan ratusan juta penduduk yang majemuk. Pesanteren dan santri memainkan peran sentral dalam persatuan bangsa yang majemuk ini,” Jelas Edhie. Edhie lanjut mengatakan bahwa,”Tanpa persatuan tidak mungkin pembangunan bisa dilakukan.”
Terkait jumlah santri di Indonesia sebanyak 6.000.000 dari 27.000 Pesanteren, Edhie menyatakan santri dan santriwati adalah kekuatan luar biasa Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. “Jumlah santri dan santriwati yang luar biasa besar ini merupakan modal utama Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar,” tegas Edhie. “Mari kita bangun Indonesia dengan menjaga kerukunan dan kedamaian yang dimulai dari rumah dan keluarga kita sendiri,” himbau Edhie.
Acara Malam Cinta Rasul juga diisi oleh dakwah dan taushiyah yang dilakukan oleh Ustadz Solmed, KH. Qomarudin (Anggota DPR RI). Sementara pembacaan Kalamullah ayat-ayat Al-Quran dilakukan oleh Qari Internasional, K.H. Mu’Ammar ZA.
Dalam kesempatan ini Edhie didaulat untuk turut menandatangani “Ikrar Malam Cinta Rasul” yang isinya komitmen untuk menjalin kebersamaan dalam semangat persatuan dan kesatuan dalam menjalani pembangunan sesuai teladan yang diberikan Nabi Besar Muhammad, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Acara Malam Cinta Rasul ditutup dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dipimpin oleh Pendekar Sholawat K.H. Salimul Apip selama 2 (dua) jam tanpa henti. [ant. hel]

Tags: