Pesantren Tak Pernah Ajarkan Radikalisme

Seminar Nasional yang diadakan oleh LP3M STITMA dengan mengambil tema “Pesantren Dalam Himpitan Arus Globalisasi dan Radikalisme Agama”.

Tuban, Bhirawa
Untuk yang kesekian kalinya, Sekolah Tinggi Makdum Ibrahim (STITMA) Kabupaten Tuban terus mengeliat membuka wacana dan wawasan baru dengan mengelar berbagai kegiatan edukatif.
Kali ini, kampus milik Nahdalatul Ulama (NU) Cabang Tuban ini kembali mengelar Seminar Nasional dengan mendatangkan Narasumber Muhammad Jadul Maula, Pengasuh Ponpok Pesantren Kaliopak Sewon Bantul Yogyakarta, sekaligus Wakil Ketua Lesbumi PBNU.
Dihadapan para 250 mahasiswa dari Kabupaten Bojonegoro, Lamongan dan mahasiswa STIMA sendiri, serta khalayak umum, Muhammad Jadul Maula memaparkan akan perjuangan pondok pesantren yang juga sebagai benteng kekuatan moralitas dalam perebutan kemerdekaan NKRI pada saat itu.
Keberadan pesantren juga sebagai tonggak awal dalam perkembangan Islam yang Ramatan Lil Alami, Islam yang senantiasa memberikan kenyamanan, ketentraman bagi umatnya, selain keberadaan pesantren tidak pernah mengajarkan tentang radikalisme agama.
“Peranan Pesantren yang berdiri sejak kerajaan Majapahit menjadi tolak ukur dalam perkembangan Islam Nusantara, di dalam pesantren tidak saja mengajarkan tentang agama, juga mengajarkan tentang nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara,” kata Pengasuh Ponpok Pesantren Kaliopak Sewon Bantul Yogyakarta ini.
Lebih lanjut diterangkan, arus globalisasi dan munculnya radikalisme agama ditengah-tengahmasyarakat saat ini, dikarenakan pendangkalan nilai-nilai agama. Adanya kelompok tertentu yang akan mencerabut akar kebudayaan yang sudah mengakar dalam diri masyarakat, serta membuat masyarakat menjadi mengambang dalam pemahaman keagamaan.
“Hadirnya Wali Songo dan Pesantren selalu mengawal Islam Rahmatan Lil Alamin tidak pernah mencerabut akar kebudayaan yang ada.,” terang Kiai Muhammad Jadul Maula .
Semenatar itu, Ketua LP3M STITMA Tuban Jamal Ghofir, S.sos.I,.M.A memberikan semangat kepada mahasiswa bagaimana pentingnya pengasahan keilmuan dewasa ini. Terutama sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama.
“Keberadaan Mahasiswa saat ini menjadi ujung tombak dalam proses keberlanjutan perjuangan dalam pengawalan Islam Nusantara, maka kesempatan saat ini untuk mengali ilmu sebanyak-banyaknya,” kata Ainul Yaqin.
Wakil sekretaris PCNU Kabupaten Tuban juga menyampaikan bahwa, ruh intelektual harus terus menerus dikembangan dalam kampus STITMA Tuban. Sehingga tradisi intelektual yang ada di lingkungan kampus berkembang dengan baik. [hud]

Tags: