Peserta AUTP di Kabupaten Bojonegoro Meningkat Jadi 58 Hektar

Bojonegoro, Bhirawa
Kepesertaan asuransi usaha tani padi (AUTP) di Kabupaten Bojonegoro mengalami peningkatan yang sebelumnya hanya 6 ribu hektare tahun ini menjadi 58 ribu hektar lahan pertanian. Asuransi itu untuk mengantisipasi gagal panen yang menimpa petani.
Hal itu disampaikan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Zaenal Fanani, kemarin (3/2). Menurut Zaenal, meningkatnya petani yang mengasurasikan tanamannya itu, karena banyak petani yang mulai sadar akan pentingnya AUTP tersebut guna menekan akan kerugian yang diderita kala tanaman dilanda bencana.
“ Saat ini, total ada 58 ribu hektare lahan milik petani yang telah ikut AUTP,” jelas Zaenal
Lanjut Zaenal, rata-rata petani yang mengasurasikan tanamannya itu hampir tersebar diseluruh kecamatan. Namun, yang paling banyak masih didominasi petani yang ada di sepanjang bantaran Bengawan Solo, terlebih lagi saat ini merupakan puncak musim hujan yang bisa menyebabkan bencana banjir.
“ Paling banyak masih didominasi petani yang ada di sepanjang bantaran Bengawan Solo,” ujarnya.
Dijelaskan Zaenal, asuransi pertanian dinilai sangat bermanfaat dan bagus bagi para petani, mengingat dana klaim yang bisa didapatkan petani saat gagal panen dan biaya pembayaran untuk asuransinya pun cukup terjangkau hanya sebesar  Rp 36 ribu saat masa tanam.
Asuransi pertanian ini pastinya sangat bermanfaat, yakni apabila petani mengalami gagal panen mencapai 75 persen dari lahan yang diasuransikan, petani bisa mendapatkan ganti rugi.
“ Diharapkan dengan adanya asuransi ini, para petani yang ada di Bojonegoro bisa seluruhnya untuk segera mengansurasikan sawahnya, sehingga, bila mengalami gagal panen, bisa dapat ganti rugi,” pungkas Zaenal.
Dengan AUTP petani akan aman, sebab saat ada gagal panen akan memperoleh klaim asuransi. Meskipun begitu, Dinas sangat berharap tidak ada gagal panen. Asuransi itu sifatnya hanya untuk antisipasi jika puso. [bas]

Tags: