Peserta Diklatpim III Jatim Lakukan Kunker ke Bali

2-badiklatSurabaya, Bhirawa
Sebagai upaya mencari metode peningkatan pelayanan publik, peserta Diklatpim III melakukan kunjungan ke dua pemerintah daerah di Bali. Upaya Pemkot Denpasar dan , Bali yang saat ini tengah berupaya untuk memberikan kemudahan pelayanan publik, menjadi salah satu rujukan bagi peserta Diklatpim III angkatan XXVI untuk melakukan kunjungan atau program benchmarking ke best practice. Sedangkan angkatan XXV melakukan kegiatan yang sama di Kabupaten Badung Bali 7-9 Oktober.
Menurut Kepala Badang Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Jatim, Dr Saiful Rachman yang disampaikan oleh Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Drs. Bagus Pudjiono, M.Pd, ada tiga lokus yang dikunjungi peserta.
Untuk angkatan XXVI ,28 peserta, mengunjungi  Dinas Perizinan, Dinas Komunikasi dan Informatika dan Kantor Kecamatan Denpasar Utara. Sedangkan untuk angkatan XXV (28 peserta) di Dinas Pariwisata, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.
Tugas para peserta adalah untuk menggali informasi terkait upaya Pemkot Denpasar maupun Kabupaten Badung untuk bisa memberikan pelayanan publik maupun informasi maupun program kerja lainnya.
Hasil dari program ini akan menjadi bahan bagi para peserta untuk sebagai referensi di kertas kerja proyek perubahan untuk seminar kelompok maupun individu. “Para peserta harus melakukan perubahan di lingkungan kerja masing-masing, jadi mereka bisa mengadopsi apa yang sudah dilakukan oleh Pemkot Denpasar maupun Pemkab Badung,” katanya, Kamis (9/10).
Lebih lanjut Bagus menjelaskan benchmarking ke best practice mungkin hampir sama dengan orientasi atau studi lapangan, namun yang menjadi perbedaan adalah substantif terutama menyangkut learning outcames yang dibawa peserta.
Perbedaan lainnya adalah bagaimana peserta mencari pengetahuan dan wawasan melalui studi komparatif untuk kemudian diterapkan agar berdampak pada peningkatan proses, produk atau layanan di unit pembelajar.
“Bahkan ada istilah benchmarking ke best practice merupakan eufimisme dari mencotek ide atau gagasan orang lain secara ilegal. Jadi kami sangat berterimakasi kepada Pemkot Denpasar maupun Kabupaten Badung yang berkenan menjadi tempat benchmarking ke best practice,” katanya.
Dihubungi secara terpisah, Asisten Administrasi Pemerintahan Kota Denpasar, I Ketut Mister menjelaskan kalau selama ini Pemkot Denpasar terus melakukan inovasi untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Bahkan sudah melakukan kerjasama dengan KPK untuk mewujudkan good goverment.
“Bahkan saya berharap peserta Diklatpim bisa memberikan masukan kepada kami agar kami bisa memberikan pelayanan ke masyarakat lebih baik lagi,” katanya. [wwn]

Keterangan Foto : Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Drs. Bagus Pudjiono, M.Pd (kanan) menyerahkan cindermatan ke Asisten Administrasi Pemerintahan Kota Denpasar, I Ketut Mister.

Tags: